TUGAS PERAKITAN PERSONAL
COMPUTER (PPC)
|
NAMA : EEF SAEFUL ANWAR
KELAS : X – TEKNIK
KOMPUTER DAN JARINGAN 3
TROUBLE SHOOTING PADA KOMPUTER
Komputer
sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini,
kita ambil
salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya
komputer
maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai
pengguna
atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah
dengan
komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari
komponen
dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software
(perangkat
lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware
(si
pemakai komputer).
Dalam
dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer
disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu
ada
sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah
pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk
permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian
sederhana
dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan
Software
atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahannya
cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software
tersebut,
karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software,
Perangkat
keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem komputer,
suatu
alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang
mendukung
proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan
perangkat
keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita
sentuh
secara fisik, seperti perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses,
maupun
perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat
bekerja
berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan
instruction
set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin, maka
perintah
tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti
oleh
mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah
yang
didapatkan olehnya.terdapat beberapa komponen dasar komputer yang wajib
dimiliki
agar beroprasi dengan baik.perangkat keras yang wajib dimiliki
adalah:
1.
monitor : perangkat keras yang berguna untuk memvisualisasikan output dari
proses
yang terjadi di PC,
2.
Keyboard : alat input terpenting yang digunakan untuk memasukkan karakter
huruf,
angka, maupun perintah-perintah khusus ke komputer.
3.
Motherboard : tempat melekatnya berbagai komponen komputer. Motherboard
sebagai
media komunikasi antara CPU, memory, BIOS, CMOS, perangkat video,
perangkat
suara, perangkat penyimpan data, Chipset, dan masih banyak lagi.
4.
Memory : dimanfaatkan untuk menyimpan data secara sementara atau dalam
jangka
watu yang lama. RAM adalah jenis perangkat yang sangat menentukan
kinerja
komputer. Pada saat pertama kali komputer dinyalakan proses yang
terjadi
adalah inisialisai semua perangkat dan selanjutnya informasi ini akan
disimpan
di RAM.
5. RAM
memiliki banyak fungsi, akan tetapi yang terpenting adalah menimpan
hasil
eksekusi program dan sistem driver dari perangkat keras yang digunakan.
6.
Harddisk : media penyimpanan yang dibangun dari satu atau lebih piringan
metal
yang diatur secara horizontal terhadap poros putaran piring tersebut
Peralatan
yang dapat digantikan atau ditambah di medan disebut unit pengganti medan
(FRU).
Beberapa
FRU yang awam diilustrasikan di Gambar 1. FRU tidak membutuhkan pensolderandan
mudah untuk dipindahkan dan diinstal. Misalnya, sebuah sound card
PCIdipertimbangkan sebagai FRU. Sebuah sound card dapat dipindahkan tanpa
menggunakanperalatan tertentu. Berikut daftar dari FRU yang biasa:
• Monitor
• Keyboard/mouse
• Kartu ekspansi modular
• Kebanyakan mikroprosesor
• Cadangan tenaga
• RAM seperti DIMM, SIMM, dan RIMM
• Floppy dan disk drive
• Motherboard
13.2.2
Kesalahan POST
Setiap
kali komputer dinyalakan, akan melalui sebuah pengujian power-on self test
(POST).POST adalah sebuah seri pengujian diagnosa sendiri yang dijalankan
komputer untuk mengujihardware utama. Itu adalah tugas pertama yang dijalankan
oleh BIOS komputer. POSTmelakukan tes dasar yang rutin pada motherboard dan
peralatan hardware utama. Tetapi tidakmelakukan pengujian mendalam pada sistem
komputer. Ia hanya dapat mendeteksi kegagalan utama yang akan membatasi proses
bootup.POST disimpan di ROM BIOS komputer. Ketikakomputer dinyalakan, fungsi
POST dilewatike bank RAM pertama. Selama POST berlangsung, komputer mencek
penghitung waktusistem, CPU, kartu video, memori, dan keyboardberfungsi dengan
tepat. Apabila kesalahan terjadi, BIOS menjelaskan kode-kode kesalahan yang
akan dilaporkan kepada para pengguna.
Kesalahan-kesalahan
ini dapat dilaporkan secara visual atau melalui seri kode beeps.
Troubleshooting Hardware Komputer - 10
Pesan
kesalahan kode beep adalah bantuan troubleshooting yang berguna. Kode beep
inimengindikasikan atau mengkonfirmasi bahwa ada permasalahan dengan hardware
komputer.
Kode-kode
beep dihasilkan dengan kombinasibeep yang singkat dan panjang. Kode beepuntuk
komputer dengan AMI BIOS
•
Penyelesaian sebuah masalah
pada
komputer:
–
Pencarian sumber masalah secarasistematis sehingga masalahdapat diselesaikan
–
Proses penghilangan penyebab masalah
Troubleshooting
•
Sebelum terjadi masalah (preventif)
•
Setelah terjadi masalah (reaktif)
Troubleshooting
Preventif
•
Back up file penting
•
Gunakan stabilisator tegangan listrik
•
Gunakan perangkat lunak pendukung:
–
Antivirus
–
Firewall
– Dll
Setelah
Terjadi Masalah (1)
•
Teknik penelusuran maju
–
Permasalahan diidentifikasi dengan pendeteksiansejak awal komputer dirakit
–
Contoh: memeriksa hubungan kabel yangmenghubungkan komponenkomputer seperti
power
supply,
motherboard,
dll
Setelah
Terjadi Masalah (2)
•
Teknik penelusuran mundur
–
Deteksi kesalahan pada komputer setelahkomputer dinyalakan
–
Contoh: CD ROM tidak dapat membaca CD denganbaik
Jenis
Deteksi Masalah
Analisis
Pengukuran
•
Menggunakan alat ukur tegangan yang
diterima
atau diberikan komponen
–
Contoh: multitester
•
Multitester akan memberikan hasil
pengukuran
–
Apakah nilai pengukuran
sudah
benar atau belum?
Analisis
Suara (1)
•
Deteksi dengan mendengarkan bunyi speakerpada casing komputer
•
Kode suara (beep) dari BIOS memberikaninformasi error yang terjadi. Contoh:
–
Beep pendek satu kali: sistem melakukan prosesboot dengan baik
–
Beep pendek 2 kali: masalah pada konfigurasi atausetting pada CMOSAnalisis
Suara (2)
•
Beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali: masalahpada motherboard atau RAM
•
Beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali: masalahpada monitor atau VGA Card
•
Beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali:masalah pada keyboard
•
Beep panjang terus-menerus: masalah di RAM
•
Beep pendek terus-menerus: masalahpenerimaan tegangan (power)
Analisis
Tampilan
Analisis
Tampilan
•
Permasalahan dapat diketahui berdasarkanpesan error yang ditampilkan di monitor
•
Contoh:
–
Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan diskfailure, maka dapat dipastikan
permasalahanterjadi pada hard disk
–
Biasanya kabel data atau kabel daya yang belumterpasang dengan baik
Antivirus
(1)
•
Untuk mencegah dan mengatasi virus menginstal antivirus
•
Antivirus sebaiknya mempunyai support darideveloper berupa virus definition
update yangberkesinambungan
Antivirus
(2)
•
Jenis:
–
Bebayar: Kaspersky , Eset, Norton, dll
–
Gratis: Smadav , AVG Free, dll
•
Antivirus harus sering diupdate agar selalubisa mengenali jenis virus baru
–
Sebaiknya minimal 1 minggu sekaliOptimasi Hard Disk
•
Partisi hard disk
•
Error-checking pada hard disk
•
Defrag hard disk partisi Hard disk
•
Membagi ruang penyimpanan hard diskmenjadi beberapa bagian yang disebut partisi
•
Contoh:
–
Partition Magic
–
Acronis (http://www.acronis.com)
–
gParted (http://gparted.sourceforge.net/)
Partition
Tools
Acronis Partition Magic
Error-checking
pada Hard Disk
•
Mencari kesalahan danmelakukan perbaikan
•
Contoh: klik kanan pada drive C, klik ToolsDefrag Hard disk
•
“Merapikan” hard diskagar bisa dibaca lebih cepat
•
Klik Start ketik DiskdefragmenterRecovery pada Hard Disk
•
Mendapatkan data kembali bila partisi, file,atau direktori rusak/hilang
•
Penyebab data rusak/hilang:
–
Virus
–
Ketidaksengajaan menghapus
–
Terkena aliran listrik yang tiba-tiba turun
Software
untuk Recovery
•
R-Studio (http://www.r-studio.com/)
•
GetDataBack for FAT/NTFS
http://www.runtime.org/data-recovery-software.htmMempercepat
Kinerja Komputer
•
Disable extra startup programs
•
Optimasi display setting
•
Menjalankan Disk Cleanup
•
Registry Repair
Disable
pada Startup Programs
•
Mematikan program ketika startup sehinggaloading lebih cepat
•
Klik Start ketikkan msconfig
Optimasi
Display Setting
•
Meminimasi tampilan Windows
Menjalankan
Disk Cleanup
•
Menghapus file sementara yang tidakdigunakan lagi
•
Klik Start, ketik Disk Cleanup
•
Atau pilih Start All Programs Accessories
System Tools Disk Cleanup
Registry
Repair
•
Registry: data yang menyimpan konfigurasidan options pada Windows
•
Jika tidak lagi diperlukan harus dicek kembaliatau dibersihkan menggunakan
registry tool
•
Contoh:
–
CCleaner
–
RegCure
– dll
Registry
Repair
13.1
Dasar-dasar troubleshooting
13.1.1
Apakah troubleshooting itu
Troubleshooting
yang efektif menggunakan teknik yang telah terbukti untuk mendiagnosa dan memperbaiki
permasalahan komputer. Beberapa langkah logis membuat proses troubleshooting
cara yang paling efisien untuk menyelesaikan masalah komputer.
Gambar
1 menampilkan proses troubleshooting. Siklus dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan.
Kemudian, informasi harus dikumpulkan untuk mendefinisikan penyebabnya.
Kemudian, sebuah solusi dikembangkan dan diteraokan. Akhirnya, solusitersebut
diujikan.
Apabila
permasalahan dipecahkan, siklus troubleshooting berakhir dengan membuat dokumen
solusi tersebut. Apabila permasalahan tidak terpecahkan, siklus tersebut
dimulai dari awal dan proses diulang sampai sebuah solusi ditemukan. Setiap
langkah-langkah didetailkan di bagian berikutnya.
Gambar
2 adalah sebuah aktivitas menarik dan menghentikan langkah-langkah dalam siklus
troubleshooting. Aktivitas ini akan membantu mahasiswa dengan keteringatan dan
keterbiasaan dengan langkah-langkah troubleshooting.
13.1.2
Mengidentifikasi permasalahan
Troubleshooting Hardware Komputer - 2
Pada
langkah ini, permasalahannya telah teridentifikasi. Ini meliputi menjelaskan
gejala umum sehingga penyebab yang memungkinkan dapat ditentukan. Hasilnya
adalah sebuah pernyataan yang mendetail yang dengan jelas memaparkan
permasalahan. Tanpa sebuah pemahaman yang jelas mengenai permasalahannya, teknisi
tidak dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah
solusi yang sesuai.
13.13
Mengumpulkan informasi
Ketika
permasalahan telah teridentifikasi,langkah berikutnya adalah mengumpulkan
informasi sehingga sebuah solusi dapat
dikembangkan. Troubleshooting yang cepat dan efisien melibatkan
pengumpulan informasi yang tepat untuk mengembangkan solusi yang akurat.
Permasalahan komputer dapat berjarakdari yang paling sederhana sampai yang luar
biasa kompleks. Bagaimana pun juga, permasalahan komputer dapat menjadi semakin
rumit apabila teknisi tidak memiliki informasi yang tepat. Teknisi mungkin
memiliki banyak sumber yang bersedia membantu mereka untuk mendiagnosa
permasalahan tersebit. Teknisi dapat menggunakan digital multimeter (DMM), peralatan
diagnosa berbasis software, dan pengguna akhir untuk mendapatkan informasi.
Teknisi
bisa secara visual menginspeksi sistemnya, mencari komponen yang rusak, dan mendengarkan
bukti-bukti dari sebuah permasalahan. Pengguna akhir dapat memberikan wawasan
tentang bagaimana komputer beroperasi sebelum sistemnya bermasalah. Teknisi
dapat mendokumentasi perubahan apapun yang dibuat pengguna akhir yang mungkin
berdampak merugikan pada sistem. Pengguna akhir juga dapat menjelaskan
perubahan apa saja pada sistem, kesalahan yang diterima, dan performa sistem
sebelum permasalahan. Teknisi perlu untuk mengetahui bagaimana menanyai dengan
tepat para pengguna akhir.
Berikut
ini adalah beberapa pertanyaan tipikal yang perlu ditanyakan teknisi:
Troubleshooting
Hardware Komputer - 3
• Dapatkah kesalahan tersebut dijelaskan?
Dokumentasikan penjelasan mengenai
permasalahan
tersebut.
• Apakah pesan kesalahan diterima?
Komputerdiperlengkapi dengan peralatan diagnosa sendiri. Apabila komputer gagal
pada pengujian diagnosa sendiri, secaratipikal biasanya membuat pesan
kesalahan.
• Minta pengguna akhir mengingat kembali pesan
kesalahan tersebut. Dalam kasus kesalahan power-on-self-test (POST), tanyakan
pada konsumen jumlah beeps yang terdengar.
• Apakah permasalahan tersebut pernah terjadi
sebelumnya? Cobalah untuk menetapkan batas waktu kejadiannya. Batas waktu akan
membantu mengidentifikasi penyebab potensial kejadian tersebut. Apabila
permasalahan pernah terjadi sebelumnya,
dokumentasikan perubahan yang dibuat pada sistem.
• Apakah ada perubahan pada sistem? Temukan
perubahan yang terjadi pada hardware dan software. Perubahan yang dibuat dalam
usaha untuk memperbaiki permasalahan sebelumnya dapat menjadi sumber
permasalahan terbaru. Selain itu, penambahan atau pemindahan hardware dan
software dapat menciptakan permasalahan yang tidak terlihat dengan
sumber-sumber sistem.
Catatan:
Ingatlah
untuk mendekati para pengguna akhir dengan sikap yang hormat dan sopan.
Beberapa
pengguna akhir mungkin ragu untuk mengakui apa yang telah mereka lakukan pada sistem.
Pendekatan yang profesional meneguhkan kepercayaan yang dibutuhkan sehingga para
pengguna akhir dapat berdiskusi tentang perubahan apapun.
• Dapatkah kesalahan direproduksi? Mereproduksi
permasalahan akan memungkinkan para pengguna akhir menjelaskan kesalahan yang
sebenarnya. Teknisi di tempat kemudian dapat melihat dan merasakan permasalahan
pada tangan pertama.
Peringatan:
Troubleshooting
Hardware Komputer - 4
Jangan
mereproduksi kesalahan apabila berdampak buruk pada komponen komputer.
Misalnya, jangan mereproduksi sebuah permasalahan seperti memancarkan suplai
tenaga. Setelah menanyai semua pertanyaan yang penting, mendapatkan
jawaban-jawaban, dan mengevaluasi semua jawaban tersebut, permasalahannya seharusnya
disempitkan menjadi yang berhubungan dengan hardware atau software. Permasalahan
tersebut kemudian disempitkan ke komponen tertentu atau bagiandari sistem.
Ketika ini terjadi, teknisi kemudian dapat berlanjut dengan mengembangkan sebuah
solusi untuk permasalahan sebagaimana disebutkan di bagian berikut.
Troubleshooting Hardware Komputer - 5
• Apakah alarm UPS berbunyi?
• Apakah lampu kesalahan menyala dalam disk
drive?
• Apakah ada komponen server jaringan yang
panas bila dipegang?
• Apakah kawat tenaga diputuskan dari komponen
komponen manapun?
• Apakah kabel jaringan diputuskan dari
peralatan jaringan manapun, termasuk server?
• Apakah semya kabel SCSI eksternal
terhubungkan?
Menggunakan
pikiran untuk menjawab pertanyaan mendasar ini adalah bagian integral dari troubleshooting.
Yang juga penting adalah peralatan hardware/software dan kegunaan.
13.1.4
Mengembangkan sebuah solusi
Menciptakan
sebuah solusi adalah langkah ketiga dalam prosestroubleshooting. Teknisi akan mengevaluasi
data yang terkumpul. Para teknisi akan menggunakan pengalaman, logika, pertimbangan,
dan pemikiran untuk mengembangkan sebuah solusi. Kadang-kadang, diagnosa awal
akan terbukti tidak sukses dan strategi harus direvisi. Troubleshooting adalah sebuah
kemampuan yang didapat dari belajar yang akan terbukti dengan waktu dan
pengalaman.
13.1.5
Penerapan solusi
Langkah
keempat dalam siklus troubleshooting adalah menerapkan solusi. Secara esensial,
langkah ini melibatkan teknisi mengerjakan komputer tersebut. Teknisi mencoba
solusi tadi dengan manipulasi tangan pada komponen komputer, yang bisa jadi
hardware atau software.
Ada
beberapa hal untuk diingat ketika menerapkan solusi pada sebuah permasalahan:
• Selalu backup data yang kritis sebelum
membuat perubahan apapun yang punya
potensi
mengkorup data yang tersimpan di komputer.
• Selalu memulai dengan hal yang sederhana
lebih dulu
• Rubah hanya satu hal di satu waktu dan cek
dua kali pengaruhnya pada komputer
Troubleshooting
Hardware Komputer - 6
• Kembalikan perubahan yang membuat
permasalahan menjadi lebih buruk atau
menyebabkan
kerusakan yang lebih jauh pada sistem
13.1.6
Apakah permasalahan terselesaikan?
Memastikan
permasalahan telah teratasi adalah langkah kelima dalam siklus troubleshooting.
Setelah sebuah solusi telah diterapkan, teknisi dapat menjalankan pengujian diagnosa,
inspeksi secara visual, dan mendengarkan sistem untuk memastikan bahwa
permasalahan telah terpecahkan. Kemudian, teknisi harus memastikan bahwa para
pengguna akhir puas dengan hasilnya. Apabila sistem beroperasi dengan benar,
maka siklus troubleshooting berakhir dengan sukses. Apabila sistem tidak
beroperasi dengan tepat, teknisi perlu mengundo setiap perubahan yang telah
dibuat pada sistem dan mengembalikannya ke awal siklus troubleshooting. Apabila
lebih banyak informasi yang diperlukan, teknisi harus kembali ke langkah
pertama untuk mengidentifikasi permasalahan.
13.1.7
Mendokumentasi solusi
Pendokumentasian
adalah langkah terakhir dariproses troubleshooting. Sangatlah penting mendokumentasikan
semua perubahan yang dilakukan pada sistem sebagai hasil dari pemecahan
permasalahan. Catatan ini dapat menjadi titik awal untuk permasalahan troubleshooting
mendatang. Dokumentasi juga dapat
mengeliminasi seluruh bagian permasalahan yang dicurigai. Dokumentasi setelah
jangka waktu menjejaki semua perubahan atau modifikasi yang dibuat pada sistem.
Permasalahan sistem di masa depan dapat didiagnosa dengan lebih mudah oleh teknisi
yang berbeda. Catatan perbaikan yang sebelumnya adalah peralatan
troubleshooting yang tidak ternilai harganya dan akan mendidik teknisi pada
keadaan mesin sebelumnya.
13.1.8
Peralatan troubleshooting
Troubleshooting Hardware Komputer - 7
Supaya
mentroubleshoot dengan benar permasalahan hardware, teknisi perlu diperlengkapi
dengan peralatan yang benar. Para teknisiseharusnya disiapkan untuk keadaan
yang bagaimanapun bentuknya dan membawa peralatan dengan mereka ke lokasi yang
berjarak jauh. Peralatan di sebuah kotak peralatan seharusnya meliputi
peralatan mekanis dan digital.
13.1.9
Software pendiagnosa
Ada
beberapa produk software komersial yang tersedia untuk membantu dalam
permasalahan troubleshooting komputer. Produk-produk ini, mengacu pada software
pendiagnosa, juga sangat membantu dalam mencegah kegagalan sistem yang
potensial. Beberapa program yang lebih populer termasuk yang berada di bawah
ini:
• SpinRite – http://grc.com/default.htm
• Checkit– http://www.hallogram.com/
• PC Technician– http://www.windsortech.com/
• AMI Diags– http://www.ami.com/
• SiSoft Sandra (freeware)–
SpinRite
SpinRite
adalah sebuah program untuk memulihkan data dari sebuah hard drive yang mengalami
crash. SpinRite adalah sebuah aplikasi berdiri sendiri yang mampu membooting independen
dari DOS. Program ini telah mendapatkan pengakuan pasar dan telah terbukti berhasil
dalam kasus-kasus yang sulit. SpinRite juga membantu mencegah kegagalan hard drive.
Apabila diload sebelum kegagalan, ia dapat memperingati para pengguna mengenai adanya
potensi permasalahan dan dapat mencegah crash dengan mengisolasi wilayah hard drive.
Wilayah permasalahan ditandakan sebagai korup. Apabila sebuah wilayah telah
korup, tidak dapat digunakan untuk membaca atau menulis data.
Troubleshooting
Hardware Komputer –
Checkit
Checkit
melakukan analisis sistem dan pengujian. Dapat menyediakan laporan performa untuk
para teknisi mengenai komponen hardware. Checkit dapat melakukan pengujian loopback
menggunakan steker loopback. Juga dapat memastikanpengoperasian yang benar dari
CPU, celah PCI, DMA, cache, keyboard, dan video RAM 64 megabit yang pertama.
PC
Technician
PC
Technician adalah peralatan diagnosa yangberdiri sendiri yang beroperasi
independen dari DOS. PC Technician dapat melakukan pengujian diagnosa pada port
yang paralel, port berseri, hard drive, keyboard, adaptor video, dan RAM.
AMI
Diags
AMI
Diags menyediakan pengujian sistem diagnosa tingkat tinggi. AMI Diags dapat
menyediakan laporan memori, port berseri, port paralel, modem,hard drive,
keyboard, BIOS, dan adaptor video.
Sisoft
Sandra
System
Analyzer, Diagnostic and Reporting Assistant (sandra) adalah program freeware
yang menyediakan satu set peralatan diagnosa yang dapat membantu dalam
troubleshooting dan mengukur komponen komputer. Sandra dapat menguji performa
CPU, modem, kartu video, memori, BIOS, dan hard drive.
13.1.10
Tindakan pembuangan
Praktek
pembuangan yang tepat seharusnya ditekankan ketika membuang material berbahaya seperti
bahan kimia, baterai, CRT, dan cartridgeprinter. Teknisi seharusnya
diinformasikan mengenai peraturan lokal pembuangan komponen komputer. Informasi
mengenai pembuangan komponen komputer diungkap di Modul 12, Pemeliharaan
Pencegahan dan Upgrading.
13.2
Troubleshooting Kotak Hardware
Troubleshooting
Hardware Komputer - 9
13.2.1
Gambaran umum field replaceable units (FRUs)
Peralatan
yang dapat digantikan atau ditambah di medan disebut unit pengganti medan
(FRU). Beberapa FRU yang awam diilustrasikan di Gambar 1. FRU tidak membutuhkan
pensolderan dan mudah untuk dipindahkan dan diinstal. Misalnya, sebuah sound
card PCI dipertimbangkan sebagai FRU. Sebuah sound card dapat dipindahkan tanpa
menggunakan peralatan tertentu. Berikut daftar dari FRU yang biasa:
• Monitor
• Keyboard/mouse
• Kartu ekspansi modular
• Kebanyakan mikroprosesor
• Cadangan tenaga
• RAM seperti DIMM, SIMM, dan RIMM
• Floppy dan disk drive
• Motherboard
13.2.2
Kesalahan POST
Setiap
kali komputer dinyalakan, akan melalui sebuah pengujian power-on self test
(POST).POST adalah sebuah seri pengujian diagnosa sendiri yang dijalankan
komputer untuk menguji hardware utama. Itu adalah tugas pertama yang dijalankan
oleh BIOS komputer. POST melakukan tes dasar yang rutin pada motherboard dan
peralatan hardware utama. Tetapi tidak melakukan pengujian mendalam pada sistem
komputer. Ia hanya dapat mendeteksi kegagalan utama yang akan membatasi proses
bootup. POST disimpan di ROM BIOS komputer. Ketikakomputer dinyalakan, fungsi POST
dilewati ke bank RAM pertama. Selama POST berlangsung, komputer mencek
penghitung waktu sistem, CPU, kartu video, memori, dan keyboardberfungsi dengan
tepat. Apabila kesalahan terjadi, BIOS menjelaskan kode-kode kesalahan yang
akan dilaporkan kepada para pengguna. Kesalahan-kesalahan ini dapat dilaporkan
secara visual atau melalui seri kode beeps.
Troubleshooting
Hardware Komputer - 10
Pesan
kesalahan kode beep adalah bantuan troubleshooting yang berguna. Kode beep ini mengindikasikan
atau mengkonfirmasi bahwa ada permasalahan dengan hardware komputer. Kode-kode
beep dihasilkan dengan kombinasibeep yang singkat dan panjang. Kode beep untuk
komputer dengan AMI BIOS dijelaskan di Gambar 1.
Catatan:
Laporan
kesalahan yang ditimbulkan POST akan bervariasi tergantung pada BIOS yang diinstal
pada komputer. Untuk informasi khususmengenai kesalahan POST, mengaculah pada dokumentasi
BIOS atau website pabriknya. Catatlah bahwa pesan kesalahan yang ditunjukkan
Gambar
2 berlaku untuk BIOS yang diferensikan.
Indikator
Kesalahan Kartu POST Sebuah kartu POST adalah alat yang membantu mentroubleshoot
permasalahan komputer yang terjadi sebelum BIOS dapat melaporkan sebuah kesalahan.
Terkadang sebuah komputer gagal sebelum sebuah kesalahan BIOS dapat dilaporkan.
Ketika ini terjadi, sebuah kartu POST berguna karena menyediakan pembacaan
digital untuk para teknisi mengenai kesalahan POST manapun. Kartu POST berguna
untuk voltase cadangan tenaga troubleshooting, konflik IRQ/DMA, dan pengukur
waktu motherboard. Kartu POST juga cocok baik dengan celah ISA atau PCI. Pesan
kesalahan kartu POST ditampilkan di kartu itu sendiri. Tidak tampilan video
yang perlu untuk membaca pesan kesalahan. Gambar 3 menunjukkan sebuah gambar
kartu POST. Perhatikan tampilan LCD dan kode BIOS hexadesimal.
13.2.3
Kesalahan CMOS/BIOS
Complementary
metal oxide semiconductor (CMOS) atau non-volatile randon access memory (NVRAM)
menyimpan parameter dan konfigurasi startup sistem. Kebanyakan kesalahan diasosiasikan
dengan BIOS termasuk kesalahan checksum CMOS, konflik IRQ/DMA,
Troubleshooting Hardware Komputer - 11
kesalahan
hard drive, kesalahan memori, dan permasalahan CPU. Gambar 1 menyediakan kesalahan
yang biasa yang mungkin diterima oleh operator komputer.
BIOS
adalah sebuah tempat yang baik untuk memulai mendiagnosa permasalahan hardware.
Tampilan BIOS menyediakan informasi konfigurasi software dan hardware level
rendah bagi para teknisi. Kebanyakan pengguna akhir tidak awas mengenai
informasi BIOS atau mereka tidak tahu bagaimana menerjemahkannya, sehingga
sangat jarang digunakan secara efektif ketika troubleshooting. Kesalahan CMOS
yang biasa terjadi dijelaskan di Gambar 1. Mencek Sistem BIOS. Ketika sebuah
komputer atau server jaringan melalui naikan tenaga, beberapa versi sistem BIOS
biasanya ditampilkan. Periksa website penjual untuk menentukan apakah versi
sistem BIOS yang diinstal adalah sistem BIOS terbaru yang cocok untuk komputer
model. Apabila versi sistem BIOS yang lebih baru tersedia di website penjualnya,
download upgradenya dan ikuti instruksi untuk memperbaharui sistem BIOS di komputer atau server jaringan. Kebanyakan
server jaringan dan komputer memiliki BIOS yang flashable, yang berarti BIOS dapat
dengan mudah dihapus dan diperbaharui menggunakan software.
Mengakses
CMOS
Untuk
mengakses kegunaan setup CMOS, tekan tombol setup selama proses boot. Tombol setup
harus ditekan di awal proses boot atau sistem akan memuat OS yang terinstal.
Apabila tampilan video berfungsi, kecepatan memasuki setup dengan menekan
tombol tertentu biasanya ditampilkan. Tombol setup CMOS biasanya F1, F2, atau
Delete. Bagaimana pun juga, tidak ada standar, jadi pastikan tombolsetup dengan
dokumentasi yang tepat. Gambar 2 menunjukkan layar utiliti setup CMOS. Menidentifikasi
Kesalahan atauKetidaktepatan Seting CMOS.
Satu
cara untuk membantu menyelesaikan kesalahan yang berkaitan dengan CMOS adalah mereset
seting CMOS ke default. Peresetan ulang CMOS membersihkan memori dan semua
Troubleshooting Hardware Komputer - 12
Potensi data yang korup. Membersihkan
memori CMOS berguna ketika komputer tidak akan boot. Ada dua cara untuk
membersihkan memori CMOS. Cara termudah adalah memindahkan baterai CMOS, yaitu
baterai bulat yang kecil di motherboard sebagaimana ditunjukkan di Gambar 3.
Pindahkan baterai ini seperti berikut:
1. Matikan tenaga pada komputer.
2. Pindahkan baterai CMOS dari motherboard.
3. Korsletkan hubungan negatif dan positif
baterai yang berada di motherboard dengan menggunakan material seperti sebuah
kawat atau kepala obeng.
4. Tempatkan kembali baterai CMOS di posisi
aslinya di motherboard.
5. Nyalakan tenaga untuk mereboot sistem. Apabila
prosedur di atas gagal untuk membersihkan CMOS, pindahkan jumper motherboard secara
manual ke “Clear CMOS position” selama beberapa detik untuk membersihkan memori
CMOS. Untuk menemukan jumper-jumper ini, konsultasikan dengan dokumentasi motherboard
yang disediakan oleh pabrikannya.
Mengupgrade
BIOS
Upgrade
BIOS dapat meliputi tambalan, perbaikan, fitur-fitur tambahan dan dukungan bagi
peralatan terbaru untuk menyelesaikan permasalahan apapun. Apabila sistem
operasional, upgrade BIOS beresiko dan seharusnya dihindari.Apabila BIOS
diperbaharui tidak secara tepat, dapat merusak motherboarddan peralatan
disekitarnya. Perhatian yang khusus harus dibuat sebelum mengupgrade BIOS.
Motherboard dibutuhkan untuk memiliki kilasan BIOS, dan harus mendukung versi yang
telah diupgrade. Chip BIOS juga perlu untuk mendukung nomor versi upgrade.Hanya
ketika kriteria-kriteria bertemu BIOS dapat dengan sukses diperbaharui. Selalu
ambil informasi ini sebelum mencoba sebuah kilasan upgrade BIOS. Umumnya,
apabila motherboard memiliki celah PCI, memiliki kilasan BIOS. Nomor revisi
BIOS
Troubleshooting Hardware Komputer - 13
Seharusnya
tampil selama startup. Dan akandalam format #401A0-1234. Pada contoh ini, nomor
revisi adalah 1234. Itu adalah nomor yang muncul setelah dash (-). Nomor revisi
motherboard akan tercetak di motherboard. Di motherboard yang lebih baru, nomor
revisi ada dekat CPU atau di pusat motherboard.
Untuk
mengupgrade BIOS menggunakan kilasan, ikuti langkah-langkah umum berikut:
1. Dapatkan program terbaru BIOS dari
penjualnya, umumnya dari website penjual.
2. Ikuti instruksi penjual ketika menload
program upgrade BIOS ke disk drive floppy.
3. Matikan dan boot komputer atau server, dari
floppy disk yang memuat program
upgrade
BIOS dan BIOS terbaru.
4. Ikuti instruksi di layar ketika melakukan
upgrade BIOS.
5. Jangan
pernah menggangu proses upgrade BIOS flash, karena dapat menyebabkan sebuah
komputer atau server jaringan tidak bisa di booted. Mengupgrade Adaptor.
Untuk
mengupgrade BIOS atau firmware pada adaptor, seperti sebuah adaptor SCSI atau sebuah
pengontrol RAID, ikuti langkah-langkah umum berikut:
• Temukan BIOS atau firmware terbaru pada
website penjual adaptor.
• Download upgrade BIOS atau firmware dan ikuti
instruksi penjual untuk menginstal upgrade tersebut.
13.2.4
Kesalahan berhubungan dengan motherboard
Motherboard
mengkoordinasi pemfungsian yang tepat dari komponen-komponen sistem. Memungkinkan
peralatan untuk berkomunikasi dan bekerja satu sama lain. Apabila motherboard
tidak berfungsi, maka harus diganti. Skenario berikut mengilustrasikan situasi permasalahan
yang memungkinkan dan prosedur-prosedur untuk menyelesaikan isu-isu tersebut.
Troubleshooting
Hardware Komputer - 14
Apabila
komputer tidak boot dan kelihatan tidak berlaku, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Periksa cadangan tenaga eksternal. Pastikan
outlet dinding bekerja dan kabel tersambung dengan benar ke komputer.
2. Inspeksi kabel di dalam tempat komputer.
Pastikan motherboard dan driver-drivernya terhubung ke cadangan tenaga
internal.
3. Inspeksi pemasangan motherboard.
Motherboardterpisah dari kotak oleh penyangga karet di setiap titik pasang dan
jangan sampai menyentuh bahan logam. Apabila penyangga karet ini tidak dengan
benar dipasang, motherboard bisa korslet.
4. Pindahkan setiap kartu ekspansi dan coba
untuk mereboot sistem. Apabila komputer boot, kartu ekspansi yang dipindahkan
adalah salah.
5. Periksa pengontrol driver. Pindahkan semuanya
dan coba untuk memboot komputer. Apabila ia boot, permasalahan dapat
diisolasikan ke salah satu driver.
6. Pindahkan kartu video modular yang ada.
Apabila komputer boot, tempatkan kembali kartu video dengan sebuahkartu video
yang valid dan coba untuk mereboot.
7. Gantikan bank RAM pertama dengan bank RAM
yang diverifikasi supaya berfungsi.
8. Apabila komputer tetap tidak beroperasi,
motherboard mungkin perlu diganti.
*SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar