Sabtu, 10 Desember 2016

PERAKITAN PERSONAL KOMPUTER (TROUBLE SHOOTING PADA KOMPUTER)





TUGAS PERAKITAN PERSONAL COMPUTER (PPC)
NAMA : EEF SAEFUL ANWAR
KELAS : X – TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 3

TROUBLE SHOOTING PADA KOMPUTER

TROUBLE SHOOTING PADA KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini,
kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya
komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai
pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah
dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari
komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software
(perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware
(si pemakai komputer).
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu
ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian
sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan
Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software
tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software,
Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem komputer,
suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang
mendukung proses komputerisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan
perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita
sentuh secara fisik, seperti perangkat perangkat masukan, perangkat pemroses,
maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dia dapat
bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan
instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin, maka
perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti
oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah
yang didapatkan olehnya.terdapat beberapa komponen dasar komputer yang wajib
dimiliki agar beroprasi dengan baik.perangkat keras yang wajib dimiliki
adalah:
1. monitor : perangkat keras yang berguna untuk memvisualisasikan output dari
proses yang terjadi di PC,
2. Keyboard : alat input terpenting yang digunakan untuk memasukkan karakter
huruf, angka, maupun perintah-perintah khusus ke komputer.
3. Motherboard : tempat melekatnya berbagai komponen komputer. Motherboard
sebagai media komunikasi antara CPU, memory, BIOS, CMOS, perangkat video,
perangkat suara, perangkat penyimpan data, Chipset, dan masih banyak lagi.
4. Memory : dimanfaatkan untuk menyimpan data secara sementara atau dalam
jangka watu yang lama. RAM adalah jenis perangkat yang sangat menentukan
kinerja komputer. Pada saat pertama kali komputer dinyalakan proses yang
terjadi adalah inisialisai semua perangkat dan selanjutnya informasi ini akan
disimpan di RAM.
5. RAM memiliki banyak fungsi, akan tetapi yang terpenting adalah menimpan
hasil eksekusi program dan sistem driver dari perangkat keras yang digunakan.
6. Harddisk : media penyimpanan yang dibangun dari satu atau lebih piringan
metal yang diatur secara horizontal terhadap poros putaran piring tersebut
Peralatan yang dapat digantikan atau ditambah di medan disebut unit pengganti medan (FRU).
Beberapa FRU yang awam diilustrasikan di Gambar 1. FRU tidak membutuhkan pensolderandan mudah untuk dipindahkan dan diinstal. Misalnya, sebuah sound card PCIdipertimbangkan sebagai FRU. Sebuah sound card dapat dipindahkan tanpa menggunakanperalatan tertentu. Berikut daftar dari FRU yang biasa:
  Monitor
  Keyboard/mouse
  Kartu ekspansi modular
  Kebanyakan mikroprosesor
  Cadangan tenaga
  RAM seperti DIMM, SIMM, dan RIMM
  Floppy dan disk drive
  Motherboard
13.2.2 Kesalahan POST
Setiap kali komputer dinyalakan, akan melalui sebuah pengujian power-on self test (POST).POST adalah sebuah seri pengujian diagnosa sendiri yang dijalankan komputer untuk mengujihardware utama. Itu adalah tugas pertama yang dijalankan oleh BIOS komputer. POSTmelakukan tes dasar yang rutin pada motherboard dan peralatan hardware utama. Tetapi tidakmelakukan pengujian mendalam pada sistem komputer. Ia hanya dapat mendeteksi kegagalan utama yang akan membatasi proses bootup.POST disimpan di ROM BIOS komputer. Ketikakomputer dinyalakan, fungsi POST dilewatike bank RAM pertama. Selama POST berlangsung, komputer mencek penghitung waktusistem, CPU, kartu video, memori, dan keyboardberfungsi dengan tepat. Apabila kesalahan terjadi, BIOS menjelaskan kode-kode kesalahan yang akan dilaporkan kepada para pengguna.
Kesalahan-kesalahan ini dapat dilaporkan secara visual atau melalui seri kode beeps.
  Troubleshooting Hardware Komputer - 10
Pesan kesalahan kode beep adalah bantuan troubleshooting yang berguna. Kode beep inimengindikasikan atau mengkonfirmasi bahwa ada permasalahan dengan hardware komputer.
Kode-kode beep dihasilkan dengan kombinasibeep yang singkat dan panjang. Kode beepuntuk komputer dengan AMI BIOS
• Penyelesaian sebuah masalah
pada komputer:
– Pencarian sumber masalah secarasistematis sehingga masalahdapat diselesaikan
– Proses penghilangan penyebab masalah
Troubleshooting
• Sebelum terjadi masalah (preventif)
• Setelah terjadi masalah (reaktif)





Troubleshooting Preventif
• Back up file penting
• Gunakan stabilisator tegangan listrik
• Gunakan perangkat lunak pendukung:
– Antivirus
– Firewall
– Dll
Setelah Terjadi Masalah (1)
• Teknik penelusuran maju
– Permasalahan diidentifikasi dengan pendeteksiansejak awal komputer dirakit
– Contoh: memeriksa hubungan kabel yangmenghubungkan komponenkomputer seperti
power supply,
motherboard, dll
Setelah Terjadi Masalah (2)
• Teknik penelusuran mundur
– Deteksi kesalahan pada komputer setelahkomputer dinyalakan
– Contoh: CD ROM tidak dapat membaca CD denganbaik

Jenis Deteksi Masalah

Analisis Pengukuran
• Menggunakan alat ukur tegangan yang
diterima atau diberikan komponen
– Contoh: multitester
• Multitester akan memberikan hasil


pengukuran
– Apakah nilai pengukuran
sudah benar atau belum?
Analisis Suara (1)
• Deteksi dengan mendengarkan bunyi speakerpada casing komputer
• Kode suara (beep) dari BIOS memberikaninformasi error yang terjadi. Contoh:
– Beep pendek satu kali: sistem melakukan prosesboot dengan baik
– Beep pendek 2 kali: masalah pada konfigurasi atausetting pada CMOSAnalisis Suara (2)
• Beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali: masalahpada motherboard atau RAM
• Beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali: masalahpada monitor atau VGA Card
• Beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali:masalah pada keyboard
• Beep panjang terus-menerus: masalah di RAM
• Beep pendek terus-menerus: masalahpenerimaan tegangan (power)
Analisis Tampilan
Analisis Tampilan
• Permasalahan dapat diketahui berdasarkanpesan error yang ditampilkan  di monitor
• Contoh:
– Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan diskfailure, maka dapat dipastikan permasalahanterjadi pada hard disk
– Biasanya kabel data atau kabel daya yang belumterpasang dengan baik
Antivirus (1)
• Untuk mencegah dan mengatasi virus menginstal antivirus
• Antivirus sebaiknya mempunyai support darideveloper berupa virus definition update yangberkesinambungan
Antivirus (2)
• Jenis:
– Bebayar: Kaspersky , Eset, Norton, dll
– Gratis: Smadav , AVG Free, dll
• Antivirus harus sering diupdate agar selalubisa mengenali jenis virus baru
– Sebaiknya minimal 1 minggu sekaliOptimasi Hard Disk
• Partisi hard disk
• Error-checking pada hard disk
• Defrag hard disk partisi Hard disk
• Membagi ruang penyimpanan hard diskmenjadi beberapa bagian yang disebut partisi
• Contoh:
– Partition Magic
– Acronis (http://www.acronis.com)
– gParted (http://gparted.sourceforge.net/)
Partition Tools
Acronis  Partition Magic
Error-checking pada Hard Disk
• Mencari kesalahan danmelakukan perbaikan
• Contoh: klik kanan pada drive C, klik ToolsDefrag Hard disk
• “Merapikan” hard diskagar bisa dibaca lebih cepat
• Klik Start ketik DiskdefragmenterRecovery pada Hard Disk
• Mendapatkan data kembali bila partisi, file,atau direktori rusak/hilang
• Penyebab data rusak/hilang:
– Virus
– Ketidaksengajaan menghapus
– Terkena aliran listrik yang tiba-tiba turun
Software untuk Recovery
• R-Studio (http://www.r-studio.com/)
• GetDataBack for FAT/NTFS
• Disable extra startup programs
• Optimasi display setting
• Menjalankan Disk Cleanup
• Registry Repair
Disable pada Startup Programs
• Mematikan program ketika startup sehinggaloading lebih cepat
• Klik Start ketikkan msconfig
Optimasi Display Setting
• Meminimasi tampilan Windows
Menjalankan Disk Cleanup
• Menghapus file sementara yang tidakdigunakan lagi
• Klik Start, ketik Disk Cleanup
• Atau pilih Start  All Programs  Accessories
 System Tools  Disk Cleanup
Registry Repair
• Registry: data yang menyimpan konfigurasidan options pada Windows
• Jika tidak lagi diperlukan harus dicek kembaliatau dibersihkan menggunakan registry tool
• Contoh:
– CCleaner
– RegCure
– dll
Registry Repair
13.1 Dasar-dasar troubleshooting
13.1.1 Apakah troubleshooting itu
Troubleshooting yang efektif menggunakan teknik yang telah terbukti untuk mendiagnosa dan memperbaiki permasalahan komputer. Beberapa langkah logis membuat proses troubleshooting cara yang paling efisien untuk menyelesaikan masalah komputer.
Gambar 1 menampilkan proses troubleshooting. Siklus dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan. Kemudian, informasi harus dikumpulkan untuk mendefinisikan penyebabnya. Kemudian, sebuah solusi dikembangkan dan diteraokan. Akhirnya, solusitersebut diujikan.
Apabila permasalahan dipecahkan, siklus troubleshooting berakhir dengan membuat dokumen solusi tersebut. Apabila permasalahan tidak terpecahkan, siklus tersebut dimulai dari awal dan proses diulang sampai sebuah solusi ditemukan. Setiap langkah-langkah didetailkan di bagian berikutnya.
Gambar 2 adalah sebuah aktivitas menarik dan menghentikan langkah-langkah dalam siklus troubleshooting. Aktivitas ini akan membantu mahasiswa dengan keteringatan dan keterbiasaan dengan langkah-langkah troubleshooting.
13.1.2 Mengidentifikasi permasalahan
  Troubleshooting Hardware Komputer - 2
Pada langkah ini, permasalahannya telah teridentifikasi. Ini meliputi menjelaskan gejala umum sehingga penyebab yang memungkinkan dapat ditentukan. Hasilnya adalah sebuah pernyataan yang mendetail yang dengan jelas memaparkan permasalahan. Tanpa sebuah pemahaman yang jelas mengenai permasalahannya, teknisi tidak dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah solusi yang sesuai.
13.13 Mengumpulkan informasi
Ketika permasalahan telah teridentifikasi,langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi sehingga sebuah solusi dapat  dikembangkan. Troubleshooting yang cepat dan efisien melibatkan pengumpulan informasi yang tepat untuk mengembangkan solusi yang akurat. Permasalahan komputer dapat berjarakdari yang paling sederhana sampai yang luar biasa kompleks. Bagaimana pun juga, permasalahan komputer dapat menjadi semakin rumit apabila teknisi tidak memiliki informasi yang tepat. Teknisi mungkin memiliki banyak sumber yang bersedia membantu mereka untuk mendiagnosa permasalahan tersebit. Teknisi dapat menggunakan digital multimeter (DMM), peralatan diagnosa berbasis software, dan pengguna akhir untuk mendapatkan informasi.
Teknisi bisa secara visual menginspeksi sistemnya, mencari komponen yang rusak, dan mendengarkan bukti-bukti dari sebuah permasalahan. Pengguna akhir dapat memberikan wawasan tentang bagaimana komputer beroperasi sebelum sistemnya bermasalah. Teknisi dapat mendokumentasi perubahan apapun yang dibuat pengguna akhir yang mungkin berdampak merugikan pada sistem. Pengguna akhir juga dapat menjelaskan perubahan apa saja pada sistem, kesalahan yang diterima, dan performa sistem sebelum permasalahan. Teknisi perlu untuk mengetahui bagaimana menanyai dengan tepat para pengguna akhir.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tipikal yang perlu ditanyakan teknisi:
Troubleshooting Hardware Komputer - 3
  Dapatkah kesalahan tersebut dijelaskan? Dokumentasikan penjelasan mengenai
permasalahan tersebut.
  Apakah pesan kesalahan diterima? Komputerdiperlengkapi dengan peralatan diagnosa sendiri. Apabila komputer gagal pada pengujian diagnosa sendiri, secaratipikal biasanya membuat pesan kesalahan.
  Minta pengguna akhir mengingat kembali pesan kesalahan tersebut. Dalam kasus kesalahan power-on-self-test (POST), tanyakan pada konsumen jumlah beeps yang terdengar.
  Apakah permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya? Cobalah untuk menetapkan batas waktu kejadiannya. Batas waktu akan membantu mengidentifikasi penyebab potensial kejadian tersebut. Apabila permasalahan  pernah terjadi sebelumnya, dokumentasikan perubahan yang dibuat pada sistem.
  Apakah ada perubahan pada sistem? Temukan perubahan yang terjadi pada hardware dan software. Perubahan yang dibuat dalam usaha untuk memperbaiki permasalahan sebelumnya dapat menjadi sumber permasalahan terbaru. Selain itu, penambahan atau pemindahan hardware dan software dapat menciptakan permasalahan yang tidak terlihat dengan sumber-sumber sistem.
Catatan:
Ingatlah untuk mendekati para pengguna akhir dengan sikap yang hormat dan sopan.
Beberapa pengguna akhir mungkin ragu untuk mengakui apa yang telah mereka lakukan pada sistem. Pendekatan yang profesional meneguhkan kepercayaan yang dibutuhkan sehingga para pengguna akhir dapat berdiskusi tentang perubahan apapun.
  Dapatkah kesalahan direproduksi? Mereproduksi permasalahan akan memungkinkan para pengguna akhir menjelaskan kesalahan yang sebenarnya. Teknisi di tempat kemudian dapat melihat dan merasakan permasalahan pada tangan pertama.
Peringatan:
Troubleshooting Hardware Komputer - 4
Jangan mereproduksi kesalahan apabila berdampak buruk pada komponen komputer. Misalnya, jangan mereproduksi sebuah permasalahan seperti memancarkan suplai tenaga. Setelah menanyai semua pertanyaan yang penting, mendapatkan jawaban-jawaban, dan mengevaluasi semua jawaban tersebut, permasalahannya seharusnya disempitkan menjadi yang berhubungan dengan hardware atau software. Permasalahan tersebut kemudian disempitkan ke komponen tertentu atau bagiandari sistem. Ketika ini terjadi, teknisi kemudian dapat berlanjut dengan mengembangkan sebuah solusi untuk permasalahan sebagaimana disebutkan di bagian berikut.
 Troubleshooting Hardware Komputer - 5
  Apakah alarm UPS berbunyi?
  Apakah lampu kesalahan menyala dalam disk drive?
  Apakah ada komponen server jaringan yang panas bila dipegang?
  Apakah kawat tenaga diputuskan dari komponen komponen manapun?
  Apakah kabel jaringan diputuskan dari peralatan jaringan manapun, termasuk server?
  Apakah semya kabel SCSI eksternal terhubungkan?
Menggunakan pikiran untuk menjawab pertanyaan mendasar ini adalah bagian integral dari troubleshooting. Yang juga penting adalah peralatan hardware/software dan kegunaan.
13.1.4 Mengembangkan sebuah solusi
Menciptakan sebuah solusi adalah langkah ketiga dalam prosestroubleshooting. Teknisi akan mengevaluasi data yang terkumpul. Para teknisi akan menggunakan pengalaman, logika, pertimbangan, dan pemikiran untuk mengembangkan sebuah solusi. Kadang-kadang, diagnosa awal akan terbukti tidak sukses dan strategi harus direvisi. Troubleshooting adalah sebuah kemampuan yang didapat dari belajar yang akan terbukti dengan waktu dan pengalaman.
13.1.5 Penerapan solusi
Langkah keempat dalam siklus troubleshooting adalah menerapkan solusi. Secara esensial, langkah ini melibatkan teknisi mengerjakan komputer tersebut. Teknisi mencoba solusi tadi dengan manipulasi tangan pada komponen komputer, yang bisa jadi hardware atau software.
Ada beberapa hal untuk diingat ketika menerapkan solusi pada sebuah permasalahan:
  Selalu backup data yang kritis sebelum membuat perubahan apapun yang punya
potensi mengkorup data yang tersimpan di komputer.
  Selalu memulai dengan hal yang sederhana lebih dulu
  Rubah hanya satu hal di satu waktu dan cek dua kali pengaruhnya pada komputer
Troubleshooting Hardware Komputer - 6
  Kembalikan perubahan yang membuat permasalahan menjadi lebih buruk atau
menyebabkan kerusakan yang lebih jauh pada sistem
13.1.6 Apakah permasalahan terselesaikan?
Memastikan permasalahan telah teratasi adalah langkah kelima dalam siklus troubleshooting. Setelah sebuah solusi telah diterapkan, teknisi dapat menjalankan pengujian diagnosa, inspeksi secara visual, dan mendengarkan sistem untuk memastikan bahwa permasalahan telah terpecahkan. Kemudian, teknisi harus memastikan bahwa para pengguna akhir puas dengan hasilnya. Apabila sistem beroperasi dengan benar, maka siklus troubleshooting berakhir dengan sukses. Apabila sistem tidak beroperasi dengan tepat, teknisi perlu mengundo setiap perubahan yang telah dibuat pada sistem dan mengembalikannya ke awal siklus troubleshooting. Apabila lebih banyak informasi yang diperlukan, teknisi harus kembali ke langkah pertama untuk mengidentifikasi permasalahan.
13.1.7 Mendokumentasi solusi
Pendokumentasian adalah langkah terakhir dariproses troubleshooting. Sangatlah penting mendokumentasikan semua perubahan yang dilakukan pada sistem sebagai hasil dari pemecahan permasalahan. Catatan ini dapat menjadi titik awal untuk permasalahan troubleshooting mendatang. Dokumentasi juga  dapat mengeliminasi seluruh bagian permasalahan yang dicurigai. Dokumentasi setelah jangka waktu menjejaki semua perubahan atau modifikasi yang dibuat pada sistem. Permasalahan sistem di masa depan dapat didiagnosa dengan lebih mudah oleh teknisi yang berbeda. Catatan perbaikan yang sebelumnya adalah peralatan troubleshooting yang tidak ternilai harganya dan akan mendidik teknisi pada keadaan mesin sebelumnya.
13.1.8 Peralatan troubleshooting
 Troubleshooting Hardware Komputer - 7
Supaya mentroubleshoot dengan benar permasalahan hardware, teknisi perlu diperlengkapi dengan peralatan yang benar. Para teknisiseharusnya disiapkan untuk keadaan yang bagaimanapun bentuknya dan membawa peralatan dengan mereka ke lokasi yang berjarak jauh. Peralatan di sebuah kotak peralatan seharusnya meliputi peralatan mekanis dan digital.

13.1.9 Software pendiagnosa
Ada beberapa produk software komersial yang tersedia untuk membantu dalam permasalahan troubleshooting komputer. Produk-produk ini, mengacu pada software pendiagnosa, juga sangat membantu dalam mencegah kegagalan sistem yang potensial. Beberapa program yang lebih populer termasuk yang berada di bawah ini:
  SpinRite – http://grc.com/default.htm
  Checkit– http://www.hallogram.com/
  PC Technician– http://www.windsortech.com/
  AMI Diags– http://www.ami.com/
  SiSoft Sandra (freeware)–
 SpinRite
SpinRite adalah sebuah program untuk memulihkan data dari sebuah hard drive yang mengalami crash. SpinRite adalah sebuah aplikasi berdiri sendiri yang mampu membooting independen dari DOS. Program ini telah mendapatkan pengakuan pasar dan telah terbukti berhasil dalam kasus-kasus yang sulit. SpinRite juga membantu mencegah kegagalan hard drive. Apabila diload sebelum kegagalan, ia dapat memperingati para pengguna mengenai adanya potensi permasalahan dan dapat mencegah crash dengan mengisolasi wilayah hard drive. Wilayah permasalahan ditandakan sebagai korup. Apabila sebuah wilayah telah korup, tidak dapat digunakan untuk membaca atau menulis data.
Troubleshooting Hardware Komputer –
 Checkit
Checkit melakukan analisis sistem dan pengujian. Dapat menyediakan laporan performa untuk para teknisi mengenai komponen hardware. Checkit dapat melakukan pengujian loopback menggunakan steker loopback. Juga dapat memastikanpengoperasian yang benar dari CPU, celah PCI, DMA, cache, keyboard, dan video RAM 64 megabit yang pertama.
PC Technician
PC Technician adalah peralatan diagnosa yangberdiri sendiri yang beroperasi independen dari DOS. PC Technician dapat melakukan pengujian diagnosa pada port yang paralel, port berseri, hard drive, keyboard, adaptor video, dan RAM.
AMI Diags
AMI Diags menyediakan pengujian sistem diagnosa tingkat tinggi. AMI Diags dapat menyediakan laporan memori, port berseri, port paralel, modem,hard drive, keyboard, BIOS, dan adaptor video.
Sisoft Sandra
System Analyzer, Diagnostic and Reporting Assistant (sandra) adalah program freeware yang menyediakan satu set peralatan diagnosa yang dapat membantu dalam troubleshooting dan mengukur komponen komputer. Sandra dapat menguji performa CPU, modem, kartu video, memori, BIOS, dan hard drive.



13.1.10 Tindakan pembuangan
Praktek pembuangan yang tepat seharusnya ditekankan ketika membuang material berbahaya seperti bahan kimia, baterai, CRT, dan cartridgeprinter. Teknisi seharusnya diinformasikan mengenai peraturan lokal pembuangan komponen komputer. Informasi mengenai pembuangan komponen komputer diungkap di Modul 12, Pemeliharaan Pencegahan dan Upgrading.
13.2 Troubleshooting Kotak Hardware
Troubleshooting Hardware Komputer - 9
13.2.1 Gambaran umum field replaceable units (FRUs)
Peralatan yang dapat digantikan atau ditambah di medan disebut unit pengganti medan (FRU). Beberapa FRU yang awam diilustrasikan di Gambar 1. FRU tidak membutuhkan pensolderan dan mudah untuk dipindahkan dan diinstal. Misalnya, sebuah sound card PCI dipertimbangkan sebagai FRU. Sebuah sound card dapat dipindahkan tanpa menggunakan peralatan tertentu. Berikut daftar dari FRU yang biasa:
  Monitor
  Keyboard/mouse
  Kartu ekspansi modular
  Kebanyakan mikroprosesor
  Cadangan tenaga
  RAM seperti DIMM, SIMM, dan RIMM
  Floppy dan disk drive
  Motherboard
13.2.2 Kesalahan POST
Setiap kali komputer dinyalakan, akan melalui sebuah pengujian power-on self test (POST).POST adalah sebuah seri pengujian diagnosa sendiri yang dijalankan komputer untuk menguji hardware utama. Itu adalah tugas pertama yang dijalankan oleh BIOS komputer. POST melakukan tes dasar yang rutin pada motherboard dan peralatan hardware utama. Tetapi tidak melakukan pengujian mendalam pada sistem komputer. Ia hanya dapat mendeteksi kegagalan utama yang akan membatasi proses bootup. POST disimpan di ROM BIOS komputer. Ketikakomputer dinyalakan, fungsi POST dilewati ke bank RAM pertama. Selama POST berlangsung, komputer mencek penghitung waktu sistem, CPU, kartu video, memori, dan keyboardberfungsi dengan tepat. Apabila kesalahan terjadi, BIOS menjelaskan kode-kode kesalahan yang akan dilaporkan kepada para pengguna. Kesalahan-kesalahan ini dapat dilaporkan secara visual atau melalui seri kode beeps.
Troubleshooting Hardware Komputer - 10
Pesan kesalahan kode beep adalah bantuan troubleshooting yang berguna. Kode beep ini mengindikasikan atau mengkonfirmasi bahwa ada permasalahan dengan hardware komputer. Kode-kode beep dihasilkan dengan kombinasibeep yang singkat dan panjang. Kode beep untuk komputer dengan AMI BIOS dijelaskan di Gambar 1.



Catatan:
Laporan kesalahan yang ditimbulkan POST akan bervariasi tergantung pada BIOS yang diinstal pada komputer. Untuk informasi khususmengenai kesalahan POST, mengaculah pada dokumentasi BIOS atau website pabriknya. Catatlah bahwa pesan kesalahan yang ditunjukkan
Gambar 2 berlaku untuk BIOS yang diferensikan.
Indikator Kesalahan Kartu POST Sebuah kartu POST adalah alat yang membantu mentroubleshoot permasalahan komputer yang terjadi sebelum BIOS dapat melaporkan sebuah kesalahan. Terkadang sebuah komputer gagal sebelum sebuah kesalahan BIOS dapat dilaporkan. Ketika ini terjadi, sebuah kartu POST berguna karena menyediakan pembacaan digital untuk para teknisi mengenai kesalahan POST manapun. Kartu POST berguna untuk voltase cadangan tenaga troubleshooting, konflik IRQ/DMA, dan pengukur waktu motherboard. Kartu POST juga cocok baik dengan celah ISA atau PCI. Pesan kesalahan kartu POST ditampilkan di kartu itu sendiri. Tidak tampilan video yang perlu untuk membaca pesan kesalahan. Gambar 3 menunjukkan sebuah gambar kartu POST. Perhatikan tampilan LCD dan kode BIOS hexadesimal.
13.2.3 Kesalahan CMOS/BIOS
Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) atau non-volatile randon access memory (NVRAM) menyimpan parameter dan konfigurasi startup sistem. Kebanyakan kesalahan diasosiasikan dengan BIOS termasuk kesalahan checksum CMOS, konflik IRQ/DMA,
 Troubleshooting Hardware Komputer - 11
kesalahan hard drive, kesalahan memori, dan permasalahan CPU. Gambar 1 menyediakan kesalahan yang biasa yang mungkin diterima oleh operator komputer.
BIOS adalah sebuah tempat yang baik untuk memulai mendiagnosa permasalahan hardware. Tampilan BIOS menyediakan informasi konfigurasi software dan hardware level rendah bagi para teknisi. Kebanyakan pengguna akhir tidak awas mengenai informasi BIOS atau mereka tidak tahu bagaimana menerjemahkannya, sehingga sangat jarang digunakan secara efektif ketika troubleshooting. Kesalahan CMOS yang biasa terjadi dijelaskan di Gambar 1. Mencek Sistem BIOS. Ketika sebuah komputer atau server jaringan melalui naikan tenaga, beberapa versi sistem BIOS biasanya ditampilkan. Periksa website penjual untuk menentukan apakah versi sistem BIOS yang diinstal adalah sistem BIOS terbaru yang cocok untuk komputer model. Apabila versi sistem BIOS yang lebih baru tersedia di website penjualnya, download upgradenya dan ikuti instruksi untuk memperbaharui sistem  BIOS di komputer atau server jaringan. Kebanyakan server jaringan dan komputer memiliki BIOS yang flashable, yang berarti BIOS dapat dengan mudah dihapus dan diperbaharui menggunakan software.
Mengakses CMOS
Untuk mengakses kegunaan setup CMOS, tekan tombol setup selama proses boot. Tombol setup harus ditekan di awal proses boot atau sistem akan memuat OS yang terinstal. Apabila tampilan video berfungsi, kecepatan memasuki setup dengan menekan tombol tertentu biasanya ditampilkan. Tombol setup CMOS biasanya F1, F2, atau Delete. Bagaimana pun juga, tidak ada standar, jadi pastikan tombolsetup dengan dokumentasi yang tepat. Gambar 2 menunjukkan layar utiliti setup CMOS. Menidentifikasi Kesalahan atauKetidaktepatan Seting CMOS.
Satu cara untuk membantu menyelesaikan kesalahan yang berkaitan dengan CMOS adalah mereset seting CMOS ke default. Peresetan ulang CMOS membersihkan memori dan semua
  Troubleshooting Hardware Komputer - 12
       Potensi data yang korup. Membersihkan memori CMOS berguna ketika komputer tidak akan boot. Ada dua cara untuk membersihkan memori CMOS. Cara termudah adalah memindahkan baterai CMOS, yaitu baterai bulat yang kecil di motherboard sebagaimana ditunjukkan di Gambar 3. Pindahkan baterai ini seperti berikut:


1.  Matikan tenaga pada komputer.
2.  Pindahkan baterai CMOS dari motherboard.
3.  Korsletkan hubungan negatif dan positif baterai yang berada di motherboard dengan menggunakan material seperti sebuah kawat atau kepala obeng.
4.  Tempatkan kembali baterai CMOS di posisi aslinya di motherboard.
5.  Nyalakan tenaga untuk mereboot sistem. Apabila prosedur di atas gagal untuk membersihkan CMOS, pindahkan jumper motherboard secara manual ke “Clear CMOS position” selama beberapa detik untuk membersihkan memori CMOS. Untuk menemukan jumper-jumper ini, konsultasikan dengan dokumentasi motherboard yang disediakan oleh pabrikannya.

Mengupgrade BIOS
Upgrade BIOS dapat meliputi tambalan, perbaikan, fitur-fitur tambahan dan dukungan bagi peralatan terbaru untuk menyelesaikan permasalahan apapun. Apabila sistem operasional, upgrade BIOS beresiko dan seharusnya dihindari.Apabila BIOS diperbaharui tidak secara tepat, dapat merusak motherboarddan peralatan disekitarnya. Perhatian yang khusus harus dibuat sebelum mengupgrade BIOS. Motherboard dibutuhkan untuk memiliki kilasan BIOS, dan harus mendukung versi yang telah diupgrade. Chip BIOS juga perlu untuk mendukung nomor versi upgrade.Hanya ketika kriteria-kriteria bertemu BIOS dapat dengan sukses diperbaharui. Selalu ambil informasi ini sebelum mencoba sebuah kilasan upgrade BIOS. Umumnya, apabila motherboard memiliki celah PCI, memiliki kilasan BIOS. Nomor revisi BIOS
  Troubleshooting Hardware Komputer - 13
Seharusnya tampil selama startup. Dan akandalam format #401A0-1234. Pada contoh ini, nomor revisi adalah 1234. Itu adalah nomor yang muncul setelah dash (-). Nomor revisi motherboard akan tercetak di motherboard. Di motherboard yang lebih baru, nomor revisi ada dekat CPU atau di pusat motherboard.
Untuk mengupgrade BIOS menggunakan kilasan, ikuti langkah-langkah umum berikut:
1.  Dapatkan program terbaru BIOS dari penjualnya, umumnya dari website penjual.
2.  Ikuti instruksi penjual ketika menload program upgrade BIOS ke disk drive floppy.

3.  Matikan dan boot komputer atau server, dari floppy disk yang memuat program
upgrade BIOS dan BIOS terbaru.
4.  Ikuti instruksi di layar ketika melakukan upgrade BIOS.
5. Jangan pernah menggangu proses upgrade BIOS flash, karena dapat menyebabkan sebuah komputer atau server jaringan tidak bisa di booted. Mengupgrade Adaptor.
Untuk mengupgrade BIOS atau firmware pada adaptor, seperti sebuah adaptor SCSI atau sebuah pengontrol RAID, ikuti langkah-langkah umum berikut:
  Temukan BIOS atau firmware terbaru pada website penjual adaptor.
  Download upgrade BIOS atau firmware dan ikuti instruksi penjual untuk menginstal upgrade tersebut.
13.2.4 Kesalahan berhubungan dengan motherboard
Motherboard mengkoordinasi pemfungsian yang tepat dari komponen-komponen sistem. Memungkinkan peralatan untuk berkomunikasi dan bekerja satu sama lain. Apabila motherboard tidak berfungsi, maka harus diganti. Skenario berikut mengilustrasikan situasi permasalahan yang memungkinkan dan prosedur-prosedur untuk menyelesaikan isu-isu tersebut.
Troubleshooting Hardware Komputer - 14
Apabila komputer tidak boot dan kelihatan tidak berlaku, ikuti langkah-langkah berikut:

1.  Periksa cadangan tenaga eksternal. Pastikan outlet dinding bekerja dan kabel tersambung dengan benar ke komputer.
2.  Inspeksi kabel di dalam tempat komputer. Pastikan motherboard dan driver-drivernya terhubung ke cadangan tenaga internal.
3.  Inspeksi pemasangan motherboard. Motherboardterpisah dari kotak oleh penyangga karet di setiap titik pasang dan jangan sampai menyentuh bahan logam. Apabila penyangga karet ini tidak dengan benar dipasang, motherboard bisa korslet.
4.  Pindahkan setiap kartu ekspansi dan coba untuk mereboot sistem. Apabila komputer boot, kartu ekspansi yang dipindahkan adalah salah.
5.  Periksa pengontrol driver. Pindahkan semuanya dan coba untuk memboot komputer. Apabila ia boot, permasalahan dapat diisolasikan ke salah satu driver.
6.  Pindahkan kartu video modular yang ada. Apabila komputer boot, tempatkan kembali kartu video dengan sebuahkartu video yang valid dan coba untuk mereboot.
7.  Gantikan bank RAM pertama dengan bank RAM yang diverifikasi supaya berfungsi.
8.  Apabila komputer tetap tidak beroperasi, motherboard mungkin perlu diganti.




*SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar