A. MASALAH
YANG MUNCUL AKIBAT KEBERGAMAN BUDAYA
Keberagaman
budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia.
Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik
maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan
pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan
diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam
melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini diuraikan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari
keberagaman budaya.
1.
Pertentangan Sosial Akibat Keberagaman Budaya
Kita
harus menyadari bahwa kehidupan masyarkat Indonesia sangat majemuk dalam suku
bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak
negatif, berupa timbulnya pertentangan antar
budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa
Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh
konflik antar budaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan
sosial, seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua (Irian
Jaya), dan daerah-daerah lainnya.
Peristiwa
Tasikmalaya merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan Poso
merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat Islam
dengan umat Kristen. Peristiwa Sambas merupakan contoh konflik dan yang
disebabkan oleh perbedaan etnis / suku bangsa anara suku Dayak (penduduk asli)
dengan suku Madura (penduduk pendatang). Peristiwa Aceh dan Papua (Irian Jaya)
merupakan contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan kepentingan politik
antara pemerintah Pusat dengan masyarakat daerah setempat.
Kerusakan
sosial yang terjadi di ibukota Jakarta tentara suku bangsa Betawi (penduduk
asli) dengan suku bangsa Madura (penduduk pendatang) merupakan akibat dari
sentiment ke daerahan. Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi
ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara seringkali diwarnai oleh
peristiwa kerusuhan sosial, seperti peristiwa Tanjung Priuk dan prasasti.
Konflik sosial tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan harta yang cukup
banyak. Warga masyarakat yang tidak berdosa banyak yang menjadi korban amuk
massa. Konflik sosial akibat keberagaman budaya mempunyai dampak negatif yang
amat luas dan kompleks.
Pada
era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat keberagaman social budaya,
antara lain sebagai berikut :
a.
Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang
berkepanjangan dan sulit diatasi , menyebabkan naiknya harga barang-barang
kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat;
b.
Menimbulkan konflik antar elite dan golongan
politik, sehingga menghambat jalannya roda pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan;
c.
Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar
golongan, atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku
anarkisme, terorisme, sekularisme, primordialisme, separalisme, dan sebagainya;
d.
Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang
terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan
pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangn hidup, perubahan sistem dan
struktur pemerintahan, dan sebagainya.
2.
Alternatif Pemecahan Masalah
Kita
tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan kerusuhan sosial.
Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah kita dalam
mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga
telah memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya.
Namun pengaruh pemecahan masalah tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya
oleh masyarakat.
Adapun
metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa
digunakan, antara lain sebagai berikut :
a.
Metode kompetisi (competition)
Metode
kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode
ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang
bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang
berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya. Misalnya, dengan
memberikan alternatif siapa yang tidak setuju silahkan mengundurkan diri.
b.
Metode menghindari (avoidance)
Metode
menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang
berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya
pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau
menghindar secara fisik. Misalnya, golongan elit politik yang pernah berkuasa
pada era Orde Baru menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik
praktis pada pemerintahan era reformasi sekarang ini.
c.
Metode akomodasi (accommodation)
Metode
akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk
sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi
tuntutan pihak lawan. Metode ini digunakan untuk memelihara hubungan baik
dengan harapan salah satu pihak mau mengalah sebagai contoh, dalam
menyelesaikan konflik antara suku bangsa Dayak dengan suku bangsa Madura di
Sambas, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak yang bertikai dengan
menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari suku Madura sampai
dicapai suatu kesepakatan damai.
d.
Metode kompromi (compromise)
Metode
kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai.
Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah,
tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan
damai. Metode ini dapat memperkecil permusuhan yang terpendam.
e.
Metode kolaborasi
(collaboration)
Metode
kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama
kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini merubah konflik menjadi kerja
sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang bertentangan diajak bekerja sama untuk
berkompromi.
f.
Metode pengurangan konflik
Selain
ke lima metode tersebut,masih ada alternatif pemecahan masalah yang dapat
digunakan, yaitu metodepengurangan konflik.
Ada
dua cara yang dapat digunakan utuk mengurangi konflik, yaitu:
1.
Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik
dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua pihak yang berselisih;
2.
Mempersatukan dua belah pihak yang
bertentangan dengan menimbulkan ancaman atau musuh dari luar.
B. PROSES
TAHAPAN INTEGRASI SOSIAL DAN NASIONAL
Apabila konflik sosial merupakan hasil
proses sosial yang bersifat negatif, integrasi sosial dan nasional merupakan
hasil proses sosial yang bersifat positif,Integrasi sosial dan nasional dapat
diartikan sebagai suatu proses bersatunya unsur-unsur sosial-budaya yang
berbeda-beda, sehingga tercipta kehidupan sosial dan nasional secara serasi dan
teratur.Integrasi sosial dan nasional terwujud melalui tahapan tertib
sosial,order,kejegan, dan keteraturan sosial budaya.
1.
TAHAPAN PROSES INTEGRASI SOSIAL/NASIONAL
Kita semua
tentu saja ingin hidup tertib dan teratur dalam masyarakat.Akan tetapi,
kehidupan yang tertib dan teratur itu tidak terjadi dengan sendirinya.Ini
berarti harus ada kesadaran dari seluruh warga masyarakat untuk
mewujudkannya.Caranya antara lain dengan berupaya mematuhi dan menerapkan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara.Dengan demikian,kita harus berperilaku sesuai dengan
peran dan status sosial dalam berinteraksi sosial.
Kita
perlu menyadari bahwa hidup di masyarakat itu ada sejumlah nilai dan norma
sosial itu merupakan pedoman dalam bersikap dan berperilaku,baik secara
individual maupun kelompok.Namun dalam prktiknya, masih banyak anggota
masyarakat yang melanggar nilai-nilai dan norma-norma sosia.Akibatnya,kehidupan
masyarakat menjadi kacau atau tidak tertib.Anda mungkin pernah menyaksikan
teman yang mencorat-coret tembok sekolah.Anda juga mungkin pernah menyaksikan
pengemudi mobil atau sepeda motor yang menerobos lampu merah.Bahkan di
kota-kota besar pada pedagang kaki lima menjajakan barang dagangan sampai ke
tenggah jalan raya.Akibatnya,timbullah kemacetan lalu lintas.Suatu klakson
dibunyikan dan makiyan dilontarkan,membuat suasana menjadi semakin hiruk
pikuk.Jadi, perilaku yang melanggar aturan itulah yang menjadi penyebab
kehidupan masyarakay menjadi tidak tertib.
Mewujudkan
integrasi sosial dan nasional tentu saja menjadi tanggung jawab seluruh warga
masyarakat Indonesia.Tanpa adanya kesadaran dan tanggung jawab sosial maka
integrasi sosial dan nasional hanyalah akan menjadi angan-angan dan
slogan.Gerakan Disiplin Nasional(GDN) Telah dicanangkan di Indonesia,tetapi
hasilnya belum terlihat nyata dalam kehidupan masyarakat.Demikian pula program
K3(Keamanan,Kebersihan,Kesehatan) belum benar-benar dilaksanakan dengan baik
rupanya kesadaran untuk hidup tertib dan
teratur atau pentingnya keselarasan sosial masih perlu di sosialisasikan kepada
seluruh warga masyarakat.Kehidupan masyarakai itu tidaklah statis,tetapi
dinamis dan slalu berubah.Dinamika sosial ini ditandai oleh terjadinya
perkembangan dan perubahan sosial budaya.Perubahan sosial budaya selalu
diarahkan pada terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib dan
teratur.Perubahan sosial budaya pada era rovormasi sekarang ini,diarahkan
menuju terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang maju,demokratis,adil,
dan makmur.
Adapun tahapan
proses sosial budaya menuju terwujudnya integrasi sosial dan nasional,yaitu
sebagai berikut.
a.
Tindakan sosial
Tindakan sosial
adalah pola perilaku anggota masyarakat dalam interaksi sosial.Tindakan sosial
setiap orang tentu saja
berbeda-beda.Perbedaan tersebut disebabkan masing-masing warga
masyarakat memiliki peran dan status sosial yang tidak sama.Selain itu,tindakan
sosial dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial budaya yang belkau dalam
masyarakat.
Perhatika contoh
tindakan sosial berikut ini!
1.
Siswa SMK pergi kesekolah untuk belajar
menuntut ilmu
2.
Ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah.
3.
Ibu pergi kre pasar untuk berbelanja
4.
Anak kecil menangis karena ditinggal ibunya
5.
Gadis remaja bersuka hati karena mendapat
hadiah ulang tahun
b.
Pola sosial
Pola sosial adalah
bentuk hubungan sosial yang bersifat tetap atau berpola dalam interaksi sosial.
Pola sosial yang baik tentu saja akan dicontoh atau ditiru melalui proses
imitasi dan identifikasi.
Perhatikan contoh
pola sosial berikut ini!
1.
Warga masyarakat bergotong royong
mrembersihkan sampah.
2.
Warga masyarakat bermusyawarah untuk
mengambil keputusan bersamw.
3.
Wara masyarakat tolong-menolong apabila ada
yang terkena musibah.
4.
Warag masyarakat bersiakp toleransi dalam
kehidupan beragam
5.
Warga masyarakat bekerja bakti membangun
jalan desa.
Kebiasaan tersebut
telah menjadi pola sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Pola sosial
itulah yang paling baik dan paling tepat diterapkan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang multikultural.Sebab, poal sosial tersebut sesuai dengan sistem
niali dan norma sosial budaya yang berlauku dalm kehidupan masyarakat
Indonesia.
c.
Order sosial
Order
sosial adalah norma-norma sosial yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat.Order sosial terbentuk dari pegaulan hidup di masyarakat.Order
sosial i bersifat melekat dan mengatur perilaku warga masyarakat.Oleh karena
itu,keberadaan order sosial akan terus terpelihara dalam masyarakat.Pelanggaran
terhadap order sosial bagi para pelakunya akan mendapat sanksi,yang berupa
cemoohan,pengucilan atau hukuman pidana.
Order
sosial itu,ada yang tertulis dan ada pula yang tidak tertulis.
1.
Order itu,ada yang tertulis:peraturan
perundang-undangan (UUD 1945,undang-undang,peraturan presidin,peraturan
mentri,peraturan daerah,tata tertib sekolah,dan sebagainya)
2.
Order sosial tidak tertulis:kebiasaan,adat
istiadat,konvensi,tatakrama,etika sopan santun dan norma sosial lainnya.
d.
Keajegan sosial
Keajegan sosial
adalah suatu kedaan masyarakat teratur
dan bersifat tetap(ajeg), tidak mudah berubah. Keajegan sosial timbul sebagai
hasil hubungan yang serasi dan selaras dalam interaksi sosial antara perilaku
dengan nilai dan norma sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat.
Perhatikan contoh
keajegan sosial berikut ini !
1)
Laki-laki dewasa yang tam,pil menjadi wali
nikah, bukan perempuan.
2)
Ayah yang menjadi kepala keluarga, bukan ibu.
3)
Anak-anak lazimnya bersikap hormat dan patuh
kepada orang tua.
4)
Siswa lazimnya berpakaian seragam dan membawa
tas serta alat-alat tulis jika perrgi sekolah.
5)
Matrilineal adalah sistem kekerabatan yang
dianut masyarakat Minangkabau
e.
Tertib sosial
Tertib
sosial adalah keadaan masyarakat yang tertib dan teratur. Tertib sosial
merupakan hasil hubungan serasi dan selaras antara perilaku dengan nilai dan
norma sosial dalam proses interaksi sosial. Tertib sosial terwujud bila seluruh
anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan tuntunan nilai dan norma sosial.
Gambaran terwujudnya
keteraturan sosial yaitu sebagi berikut
1)
Perilaku sosial membentuk pola sosial
2)
Pola sosial kemudian menjadi order sosial.
3)
Order sosial membentuk keajegan sosial
4)
Keajegan sosial menghasilkan tertib sosial
5)
Tertib sosial mewujudkan keteraturan dan
integrasi sosial
Tahapan
|
Proses
Sosial
|
![]() |
Siswa pergi
kesekolah untuk belajar menuntut ilmu.
|
![]() |
Siswa belajar di
sekolah dibimbing oleg guru.
|
![]() |
Siswa setiap hari
pergi sekolah untuk belajar dari gurunya.
|
![]() |
Proses belajar
mengajar di sekolah berjalan tertib dan teratur.
|
Keteraturan
sosial
|
Keteraturan dan
integrasi sosial/nasional dapat terwujud di sekolah.
|
2.
Faktor pendorong integrasi sosial/nasional
Integrasi
sosial/nasional dapat terwujud dalam masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal
Ika, karena adanya kesadaran dari seluruh warga negara untuk hidup bersatu
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran untuk hidup bersatu
sebagai bangsa itu disebabkan masyarakat Indonesia mempunyai cita –cita dan
tujuan luhur yang sama, yaitu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Integrasi sosial/nasional akan bertambah kuat apabila muncul ancaman
dari luar yang menyinggung perasaan dan kesetiaan yang secara tradisional dan
fundamental telah tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Akan
tetapi, dapat pula terjadi kemunduran bila masyarakat dalam jangka waktu yang
terlalu lama mengalami kekecewaan yang mendalam. Kekecewaan akan makin tajam
apabila mereka benar – benar tersinggung atau merasa dirugikan akibat perubahan
sosial budaya yang terjadi.
Menurut Charles Coolay, inegrasi sosial/nasional akan timbul jika orang
atau kelompok orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama. Jadi, kesadaran atau solidaritas akan kepentingan dan tujuan yang sama
menjadi dasar bagi terwujudnya integrasi sosial/nasional. Selanjutnya, menurut
Coolay, bentuk – bentuk kerjasama social sebagai dasar integrasi
sosial/nasional yaitu sebagai berikut
a.
Kerjasama spontan (spontaneous cooperation), yaitu hubungan kerjasama yang terjadi
secara spontan. Misalnya, kerjasam masyarakat dalam membersihkan lingkungan
dengan cara bergotong royong atau kerja bakti.
b.
Kerjasama langsung (directed cooperation), yaitu hubungan kerjasama hasil perintah dari
atasan langsung. Misalnya, kerjasama diantara anggota suatu organisasi politik,
atau kerjasama langsung diantara para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c.
Kerjasama kontrak (contractual cooperation), yaitu hubungan kerjasama atas dasar
kontrak atau perjanjian. Misalnya, krjasama antara kariawan pabrik dengan pihak
manajemen dalam meningkatkan produksi barang konsumsi.
d.
Kerjasama tradisional (traditional cooperation), yaitu hubungan kerjasama atas dasar
kebiasaan dan nilai – nilai adat istiadat. Misalnya, kerjasama masyarakat dalam
mengadakan upacara penguburan, atau kerjasama dalam membangun tempat – tempat
ibadah.
Dengan
kerjasama, suatu tujuan atau kegiatan bersama akan mudah dicapai dan mudah dikerjakan
dari pada dilakukan secara sendiri – sendiri. Pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat akan mudah dicapai jika dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh
warga masyarakat. Membangun rumah, balai desa, atau membangun Negara tidak
dapat dikerjakan seorang diri, tetapi memerlukan kerjasama dari seluruh warga
masyarakat. Oleh karna itu, kerjasama merupakan asas sosial yang penting dalam
kehidupan masyarakat.
Integrasi
sosial akan lebih berkembang jika terdapat faktor pendorong berikut ini.
a.
Seluruh anggota menyadari akan manfaat
integrasi sosial
b.
Adanya program masyarakat yang jelas dan
terarah
c.
Berkembangnya semangat kerjasama,
kekeluargaan, dan gotong royong
d.
Adanya faktor saingan atau ancaman dari luar
( out group ) sehingga integrasi social menjadi lebih kukuh
e.
Adanya
berbagai pranata dan lembaga social yang berperan mewadahi aktivitas kehidupan
masyarakyat.
C. PERAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM MENJAGA KESELARASAN ANTAR BUDAYA
Ahli sejarah budaya, H. B. Yassin berpendapat bahwa
perkembangan kebudayaan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
social politik. Sejak orde baru sampai masa reformasi (1966-sekarang),
perkembangan kebudayaan nasional mencapai kemajuan yang cukup berarti. Hal itu
disebabkan pembangunan bidang kebudayaan di Indonesia sudah mendapat perhatian
yang cukup baik dari pemerintah. Pembangunan kebudayaan nasional sebenarnya
merupakan amanat UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi “pemerintah memajukan
kebudayaan nasional Indonesia” itulah sebabnya pengembangan kebudayaan menjadi
salah satu program pembangunan nasional, yang diarahkan sebagai berikut.
1.
Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan
kebudayaan nasional untuk memperkuat kepribadian bangsa, kebangsaan nasional,
dan kesatuan nasional, termasuk membalik dan memupuk kebudayaan daerah sebagai
unsur-unsur budaya penting yang memperkaya dan memberi corak pada kebudayaan
nasional.
2.
Membina dan memelihara tradisi-tradisi serta
peninggalan sejarah yang mempunyai nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan untuk
mewariskannya kepada generasi muda.
3.
Membina kebudayaan nasional harus sesuai
dengan norma-norma pancasila. Disamping itu, ditunjukan untuk mencegah
tumbuhnya nilai-nilai social budaya yang bersifat feodal, juga menanggulangi
penngaruh kebudayaan asing yang negative serta dilain pihak cukup memberikan
kemampuan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan yang
memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan selama tidak
bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Sasaran pembinaan kebudayaan dalam ketetapan
MPR RI No.IV/MPR/1978 tentang GBHN bidang kebudayaan adalah sebagai berikut:
1.
Nilai-nilai budaya Indonesia terus dibina dan
dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri
dan kebangsaan nasional serta memperoleh jiwa kesatuan nasional.
2.
Kebudayaan nasional terus dibina atas dasar
norma-norma pancasila diarahkan penerapan nilai-nilai tetap mencerminkan
kepribadian bangsa dan meningkatkan nilai-nilai social yang feodal dan kedaerahan
yang sempit.
3.
Dengan tumbuhnya kebudayaan nasional yang
berkepribadian, maka sekaligus dapat ditanggulangi pengaruh kebudayaan asing
yang negative, dilain pihak, ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk menyaring
dan menyerap nilai-nilai budaya luar yang positif, yang memang diperlukan bagi
pembaharuan dalam proses pembangunan.
4.
Disiplin nasional dibina dan dikembangkan
secara lebih nyata dalam usaha untuk memperkukuh kesetiakawanan nasional, lebih
menanamkan sikap mental, tenggang rasa, hemat, dan bersahaja, bekerja keras,
cermat, tertib, penuh rasa pengabdian, jujur dan kewiraan.
5.
Usaha-usaha pembaharuan bangsa perlu lebih
ditingkatkan disegala bidang kehidupan dalam rangka usaha memperkukuh kesatuan
dan persatuan bangsa.
6.
Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
dilaksanakan dengan mewajibkan penggunaannya secara baik dan benar.
7.
Pembinaan bahasa daerah dilaksanakan dalam
pengembangan bahasa Indonesia dan untuk memperkaya perbendaharaan bahasa
Indonesia sebagai salah satu sarana identitas nasional.
8.
Didalam rangka pembinaan kesenian perlu
dikembangkan kebijaksanaan yang mendorong tumbuhnya kreativitas seniman sehat.
9.
Pembinaan kesenian daerah ditingkatkan dalam
rangka mengembangkan kesenian-kesenian nasional agar dapat lebih memperkaya
kesenian Indonesia yang beraneka ragam.
10. Tradisi
dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan kebangsaan, serta
kemanfaatan nasional tetap dipelihara dan dibina untuk memperkaya dan member
corak pada kebudayaan nasional.
Dengan
demikian, pembangunan kebudayaan nasional sebagai usaha sadar untuk memelihara,
menghidupkan, memperkaya, menyebarluaskan, dan memanfaatkan segenap perwujudan
serta keseluruhan hasil pikiran. Di samping itu, membentuk kemauan serta
perasaan manusia Indonesia dalam rangka perkembangan kepribadian manusia,
perkembangan hubungan manusia dengan menusia, hubungan manusia denagn alam, dan
hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa untu dihayati, diresapi, dan
dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat.
Peran
masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya yaitu sebagai
berikut.
1.
Memelihara kebudayaan nasional dengan cara :
a.
Mengelola, menggali, dan memperbaiki budaya
tradisional yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia;
b.
Meneliti, mendokumentasikan, dan melestarikan
perbendaharaan nasiona;
c.
Meningkatkan perlindungan cagar alam.
2.
Menghidupkan budaya nasional dengan cara :
a.
Membangun sarana, lembaga, dan pusat – pusat
penelitian, pengkajian, penyajian, dan pendidikan kebudayaan;
b.
Membangkitkan dan mengembangkan
pembendaharaan kebudayaan nasional;
c.
Menghasilakan tenaga terdidik melalui jalur
pendidikan formal maupun non – formal, yang akan mempunyai profesi di bidang
kebudayaan antara lain sebagai seniman pelaku, pencipta, dan pamong pengembang
kebudayaan nasional;
d.
Mendorong pendidikan seni budaya melalui
jalur non – formal yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan – kegiatan
pendidikan kebudayaan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
3.
Memperkaya budaya nasional dengan cara:
a.
Mengolah bentuk, corak, langgam, dan/atau
budaya local dan tradisional untuk diselaraskan dengan tingkat perkembangan
kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan manusiawi di masa depan;
b.
Membina bahasa dan sastra Indonesia serta
bahasa dan sastra daerah;
c.
Membangkitkan dan memupuk terus – menerus
sumber – sumber penciptaan melalui pengembangan gagasan – gagasan dan karya –
karya baru;
d.
Mendorong penciptaan kontemporer dari pada
karay kesenian dan karya akal budi ;
e.
Menyediakan bantuan keuangan dan/atau
peralatan oleh pemerintahan bagi usaha non-pemerintah di bidang pengembangan
kebudayaan dalam batas kesanggupan keuangan Negara dan sesuai dengan prioritas
pembangunan nasional.
4.
Membina ketahanan kebudayaan nasional dengan
cara:
a.
Mengamati dan meneliti semua unsur dan
kegiatan kebudayaan asing yang dapat merugikan tata nilai kehidupan dan
kepribadian bangsa Indonesia;
b.
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal
daya penangkapan, pemilihan, penyerangan, dan penyesuaian unsur – unsur
kebudayaan asing terhadap perkembangan peradaban bangsa, sehingga merupakan
pengolah budaya yang fungsional;
c.
Mengatur, mengamati, dan mengarahkan
penggunaan sarana dan lembaga kebudayaan;
d.
Meningkatkan penulisan sejarah nasional dan
pengembangan kesadaran sejarah, baik masa lampau, masa kini, masa depan;
e.
Meningkatkan pengenalan dan perlindungan
tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai – nilai perjuangan dan
kebangsaan nasional.
5.
Menyebarluaskan dan memanfaatkan kebudayaan
nasional dengan cara:
a.
Memperluas kemungkinan dan kemampuan anggota
masyarakat untuk turut menghayati, menikmati, membina, memperkaya, memiliki dan
menyebarluaskan hasil karya kebudayaan nasional;
b.
Memperluas pandangan hidup, perhatian dan
keterampilan anggota masyarakat bagi kepentingan perkembangan peradaban;
c.
Membudayakan hubungan kerja dan kesanggupan,
perkembangan, pusat – pusat pemukiman dan penggunaan peralatan audiovisual
serta media komunikasi lainnya.
A. Pilihlah salah atu jawaban yang paling tepat!
1. Segala
perilaku kehidupan, upaya dan kegiatan manusia dalam mengolah dan mengubah alam
yang terjadi di setiap lapisan masyarakat dunia disebut ….
a.
Culture
b. Cultural
universal
c. Trait
complex
d. traits
2. Sistem
mengolah tanah, sistem irigasi dan sistem pemilikan tanah merupakan ….
a.
Culture d. traits
b. Cultural
universal e.
items
c. Trait
complex
3. Sistem
kekerabatan pada masyarakat Batak adalah ….
a.
Matrilineal
b.
Patrilineal
c. Parental
d. bilineal
4. Masyarakat
Dayak menggunakan sistem kekerabatan ambilineal. Sistem kekerabatan ambilineal
maksudnya adalah ….
a. Hubungan
kekerabatan diperhitungkan dari garis bapak
b. Hubungan
kekerabatan diperhitungkan dari garis ibu
c. Hubungan
kekerabatan diperhitungkan dari garis bapak dan ibu
d. Hubungan
kekerabatan diperhitungkan dari saudara baapk dan ibu
6. Unsur
kebudayaan universal meliputi ….
a. Sistem
kepercayaan dan religi
c. Sistem
mata pencaharian hidup
b. Sistem
pengetahuan
d. Semua jawaban benar
7. Tempat
musyawarah kepala-kepala adat dan para demang pada masyarakat Dayak disebut ….
a. Tiwah
b. Ngaju
Liau
c. Tumbang
Anoi
d. Ngajumbanan
8. Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Pendapat ini dikemukakan
oleh ….
a. Selo
Soemardjan dan Solaeman Soemantri
b.
Herskovit
c. E.B.
Taylor
d.
Koentjaraningrat
9.
Pengembangan budaya lokal haruslah mengarah pada hal-hal dibawah ini,
kecuali ….
a. Menuju
kearah kemajuan adab
b.
Meningkatkan persatuan dan kesatuan
c. Mencegah
disintegrasi bangsa
d. Menerima
semua budaya asing yang masuk
e. Mempertinggi
derajat kemanusiaan
10. Norma
sosial yang mempunyai kekuatan sangat lemah adalah ….
a. Adat
d. folkways
b.
Custom
e. usage
c. Mores
11. Faktor
yang dapat memperkukuh integritas nasional adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. Membangun
dan menghidupkan terus komitmen untuk bersatu
b.
Menciptakan kondisi untuk membangun konsensus
c. Membangun kelembagaan yang berakarkan nilai
dan norma yang menyuburkan
persatuan dan
kesatuan
d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang
konkret, tegas dan tepat dalam segala kehidupan
e. Sikap
tidak puas terhadap pemerintah
12. Pemimpin
desa pada daerah Suku Jawa disebut ….
a. Lurah c. Ulu-ulu
b.
Jagabaya
d.
Jagatirta
13. Di bawah
ini yang bukan merupakan 7 unsur kebudayaan adalah ….
a. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia
b. Mata
pencaharian hidup
c. Sistem
kemasyarakatan
d. Ideologi
14.
Mentalitas kebudayaan Indonesia pasca kemerdekaan (akibat penjajahan),
kecuali ….
a. Meremehkan
mutu
d. kurang bertanggungjawab
b. Percaya
pada diri sendiri
e. suka menerobos
c. Tidak
berdisiplin murni
15. Di bawah
ini bukan merupakan dampak positif budaya barat terhadap budaya nasional, yaitu
….
a. Terbuka
terhadap pembaharuan
b.
Meningkatkan peredaran narkoba di Indonesia
c.
Meningkatnya etos kerja
d. Menhargai
pentingnya nilai-nilai demokrasi
e.
Meningkatkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
16.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara lain ….
a.
Lingkungan d.
ras
b. Pertemuan
bangsa-bangsa
e. empati budaya
c.
Kepercayaan yang kuat dan mengakar
17. Rasa haru
trenyuh terhadap keberadaan masyarakat dan merasa memiliki serta turut
bertanggungjawab agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan masyarakat
lain disebut ….
a. toleransi
sosial budaya
d. empati budaya
b. empati
sosial e.
toleransi sosial
c. toleransi
budaya
18. Dibawah
ini merupakan penyebab konflik antar
suku, kecuali ….
a. Warga dari
suatu suku bangsa berusaha memaksakan agamanya
b. Adanya
suatu suku bangsa yang berusaha menodminasi suku bangsa lain
c. Adanya
perkawinan antar suku
d. Warga dari
suatu suku bangsa berusaha memaksakan budayanya pada suku lain
e. Bersaing
dalam mendapatkan lapangan kerja
19. Fenomena
yang timbul sebagai akibat dari adanya kontak secara langsung dan terus menerus
antarakelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda
sehingga menimbulkan adanya perubahan kebudayaan asli dari kedua masyarakat
yang bersangkutan disebut ….
a.
Dekulturasi
d.
difusi
b.
Originasi
e. Akulturasi
c. Asimilasi
20.
Tindakan-tindakan yang dapat mencegah konflik antar suku antara lain ….
a. Menanamkan
sikap saling menghargai perbedaan
b. Membentuk
forum komunikasi lintas suku
c.
Mengembangkan toleransi antar suku bangsa
d.
Mengembangkan kerjasama sosial ekonomi antar suku bangsa
e. Adanya
masalah otonomi daerah
21.
Apa yang dimaksud tindakan sosial?
A. Bentuk hubungan
sosial yang bersifat tetap
B. pola perilaku
anggota masyarakat dalam interaksi sosial
C. Norma-norma sosial
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
D. Keadaan masyarakat
teratur dan bersifat tetap (ajeg) tidak mudah berubah
22. apa yang dimaksud pola sosial?
A. Bentuk hubungan
sosial yang bersifat tetap
B. pola perilaku
anggota masyarakat dalam interaksi sosial
C. Norma-norma sosial
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
D. Keadaan masyarakat
teratur dan bersifat tetap (ajeg) tidak mudah berubah
23. Apa
yang dimaksud keajegan sosial?
A. Bentuk hubungan
sosial yang bersifat tetap
B. pola perilaku
anggota masyarakat dalam interaksi sosial
C. Norma-norma sosial
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
D. Keadaan
masyarakat teratur dan bersifat tetap (ajeg) tidak mudah berubah
24. Apa itu asimilasi?
A. Proses seseorang
pindah negara
B. Proses seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri lalu
pindh menjadi bagian budaya
yang berbeda
C. usaha
usaha mengurangi perbedaan yang terdapat pada orang atau kelompok
D. kelompok etnis
yang berbeda mulai beradaptasi
25. Apa itu self- segregation?
A. Proses seseorang
pindah negara
B. Proses seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri lalu
pindh menjadi bagian budaya
yang berbeda
C. proses suatu etnis yang mengsingkan diri dari kebudayaan mayoritas
D. kelompok etnis
yang berbeda mulai beradaptasi
26. apa itu integrasi?
A. Proses seseorang
pindah negara
B. Proses seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri lalu
pindh menjadi bagian budaya
yang berbeda
C. proses suatu etnis
yang mengsingkan diri dari kebudayaan mayoritas
D. kelompok etnis yang berbeda mulai
beradaptasi
27. apa itu pluralisme?
A. Interaksi beberapa kelompok yang menunjukan
rasa saling hormat dan toleransi satu sama lainnya
B. Proses seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri lalu
pindh menjadi bagian
budaya yang berbeda
C. proses suatu etnis
yang mengsingkan diri dari kebudayaan mayoritas
D. kelompok etnis
yang berbeda mulai beradaptasi
28. Contoh perilaku keajegan sosial,
Kecuali...
A. Anak anak
berpakaian seragam rapi ketika pergi sekolah
B. Anak anak patuh
dan hormat kepada orangtua
C. seorang ayah
menjadi kepala keluarga
D. seorang pengemis sedang meminta minta
29. Sikap kritis yang harus dikembangkan dalam
masyarakat
A. Mengembangkan sikap saling menghargai
B. selalu bersikap
tidak adil
C. Selalu mencemooh
teman
D. menyelesaikan
suatu masalah dengan fisik
30. Langkah-langkah penanganan sosial budaya
menuju integrasi adalah...
A. Mengembangkan konsensus, Pesan struktur msyarakat
B. Mengembangkan
konsensus, Musyawarah
C. Musyawarah, Pesan
struktur msyarakat
D. Musyawarah, Berkumpul
31. Apa yang dimaksud Anarkisme?
A. Ikatan-ikatan
utama seseorang dalam kehidupan sosial
B. suatu sikap
menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran ukuran tertentu yang berlaku
dimasyarakatnya
C. sebuah sistem sosialisasi
tanpa pemerintahan, yang dimulai dari manusia untuk mempertahankan vitalitas dan kreativitas
D. suatu paham yang
memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain
32. Apa yang dimaksud Terorisme?
A. Ikatan-ikatan
utama seseorang dalam kehidupan sosial
B. suatu paham yang
memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain
C. Puncak aksi kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang meneror seseorang atau kelompok lainnya
D. suatu sikap
menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran ukuran tertentu yang berlaku
dimasyarakatnya
33. Apa yang dimaksud etnosentrisme?
A. Ikatan-ikatan
utama seseorang dalam kehidupan sosial
B. suatu paham yang
memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain
C. suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
menggunakan ukuran ukuran
tertentu yang berlaku dimasyarakatnya
D. . sebuah sistem sosialisasi tanpa pemerintahan,
yang dimulai dari manusia untuk
mempertahankan vitalitas dan kreativitas
34. Apa yang dimaksud Primodalisme?
A. suatu sikap
menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran ukuran tertentu yang berlaku
dimasyarakatnya
B. Ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial
C. suatu paham yang
memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain
D. sebuah sistem sosialisasi tanpa pemerintahan,
yang dimulai dari manusia untuk
mempertahankan vitalitas dan kreativitas
35. apa
yang dimaksud dengan sukuisme?
A. suatu
paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang
lain
B. sebuah sistem sosialisasi tanpa pemerintahan,
yang dimulai dari manusia untuk
mempertahankan vitalitas dan kreativitas
C. Ikatan-ikatan
utama seseorang dalam kehidupan sosial
D. suatu sikap menilai
kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran ukuran tertentu yang berlaku
dimasyarakatnya
36. Di bawah ini yang bukan merupakan 7 unsur
kebudayaan adalah ….
a. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia
b. Mata
pencaharian hidup
c. Sistem
kemasyarakatan
d. Ideologi
37. dibawah ini cara pemecahan konflik keberagaman budaya, kecuali...
A. elimination
B.Majority rule
C. ideologi
D.
Minority consen
38. Pemimpin desa pada daerah Suku Jawa disebut ….
a. Lurah
b.
Jagabaya
c. Modin
d. Ulu-ulu
39. secara
sosiologis masyarakat indonesia memiliki struktur sosial yang bersifat...
A.
Sara
B.
parokial
C. majemuk
D.
individual
40. Konflik SARA terjadi karena...
A. perbedaan
suku.
B. perbedaan
ras
C. perbedaan agama
D. perbedaan orangtua
41. “ Pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat
memaksa pihak lain untuk mengalah dan mentaatinya “ adalah pengertin dari...
A.
subjuntion atau domination
B. majority rule
C. compromise
D. integration
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
SOAL
BENAR / SALAH !
NO
|
SOAL
|
BENAR
|
SALAH
|
1
|
Konflik poso disebabkan oleh perbedaan agama
|
ü
|
|
2
|
Peristiwa sambas disebabkan oleh perbedaan agama
|
|
ü
|
3
|
K3 singkatan dari Keamanan, Kebersihan,kesehatan
|
ü
|
|
4
|
Ideologi termasuk unsur budaya
|
|
ü
|
5
|
Terorisme mengandung arti yang sama dengan anarkisme
|
|
ü
|
6
|
self- segregation adalah proses suatu etnis yang
mengsingkan diri dari kebudayaan mayoritas
|
ü
|
|
7
|
Pemimpin desa pada daerah Suku
Jawa adalah
jagabaya
|
|
ü
|
8
|
Tumbang anoi
adalah tempat musyawarah kepala-kepala adat dan para demang
|
ü
|
|
9
|
Sistem kemasyarakatan termasuk kedalam 7 unsur kebudayaan
|
ü
|
|
10
|
Dampak negatif akibat keberagaman budaya adalah mempersatukan
bangsa
|
|
ü
|
ESSAY!
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan sukuisme?
Jawab: suatu paham
yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik daripada suku bangsa yang lain
- jelaskan Apa yang disebut self- segregation!
Jawab: proses suatu etnis yang mengsingkan diri dari
kebudayaan mayoritas
- Sebutkan dampak akibat keberagaman budaya, minimal 2 !
Jawab: -
Berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik
-
Pemaksaan oleh kelompok kuat
sebagai kekuatan uama untuk mengintergasi masyarakat !
- Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan prinsip demokrasi
Jawab: 1. Sistem negara menganut prindip demokrasi
partisipatif
2. adanya distribusi pendapatan
dan sarana ekonomi yang relatif merata
- Sebutkan ciri ciri masyarakat majemuk, min 3 !
Jawab: - terjadinya segmentsi kedalam kelompok
kelompok yang berbeda
-
Adanya dominasi kelompok oleh
suatu kelompok dengan kelompok lain
- Sebutkan masalah sosial akibat keberagaman budaya
Jawab: -
konflik sosial bernuansa SARA
-
Primodialisme
-
Etnosenttrisme
- Sebutkan cara pemecahan konflik keberagaman budaya
Jawab: -
elimination
-
Majority rule
-
Minority consen
-
Compromise
-
Integration
- sebutkan peran masyarakat dalam menjaga intergrasi sosial!
Jawab: - melestarikan kebudayaan daerah
-
mewariskan kebudayaan daerah
-
tidak melupakan atau meninggalkan
kebudayaan daerah
- sebutkan peran pemerintah dalam menjaga keselarasan antar budaya !
jawab: - memelihara kebudayaan nasional
-
membina ketahanan kebudayaan
sosial
-
menghidupkan budaya sosial
- Sebutkan apa keinginan kamu terhadap budaya yang ada di indonesia?
Jawab: keingnan saya adalah semua suku bangsa yang
ada diindonesia hidup rukun, mengembangkan diri tanpa merugikan kelompok lain,
membantu golongan lain ketika ada suatu masalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar