“KONFLIK SOSIAL”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan
manusia. Ketika orang memperebutkan sebuah area, mereka tidak hanya
memperebutkan sebidang tanah saja, namun juga sumber daya alam seperti air dan hutan
yang terkandung di dalamnya. Upreti (2006) menjelaskan bahwa pada umunya orang
berkompetisi untuk memperebutkan sumber daya alam karena empat alasan utama.
Pertama, karena sumber daya alam merupakan “interconnected space” yang
memungkinkan perilaku seseorang mampu mempengaruhi perilaku orang lain. Sumber
daya alam juga memiliki aspek “social space” yang menghasilkan
hubungan-hubungan tertentu diantara para pelaku. Selain itu sumber daya alam
bisa menjadi langka atau hilang sama sekali terkait dengan perubahan
lingkungan, permintaan pasar dan distribusi yang tidak merata. Yang terakhir,
sumber daya alam pada derajat tertentu juga menjadi sebagai simbol bagi orang
atau kelompok tertentu.
Konflik merupakan kenyataan hidup, tidak
terhindarkan dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan
masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat dan konflik biasanya bisa
diselesaikan tanpa kekerasaan, dan sering menghasilkan situasi yang lebih baik
bagi sebagian besar atau semua pihak yang terlibat (Fisher, 2001).
Dalam setiap kelompok social selalu ada
benih-benih pertentangan antara individudan individu, kelompok dan kelompok,
individu atau kelompok dengan pemerintah. Pertentangan ini biasanya berbentuk
non fisik. Tetapi dapat berkembang menjadi benturan fisik, kekerasaan dan tidak
berbentuk kekerasaan. Konflik berasal dari kata kerja Latin, yaitu configure
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apakah pengertian dari konflik sosial?
b.
Ada berapa jenis konflik sosial?
c.
Faktor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik sosial?
d.
Bagaimana cara penanggulangan dan penanganan konflik sosial?
C.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
b.
Untuk mengeahui jenis konflik sosial.
c.
Untuk mengeahui faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.
d.
Untuk mengetahui cara penanggulangan dan penanganan konflik sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian konflik sosial
Konflik berasal dari kata kerja latin
configure, yang berarti saling memukul, yang dimaksud dengan konflik sosial
adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain
didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan,
hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses
bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama
terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan
hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun
dalam skala besar. Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik
:
1. Berstein, menyebutkan bahwa konflik
merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang belum pernah dicegah, konflik
mempunnyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negative
didalam interaksi manusia.
2. Robert M. Z Lawang mengemukakan bahwa
konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasan dimana
tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hany memperoleh keuntungan, tetapi
juga untuk menundukkan saingannya.
3. Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses
sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan
kekerasan.
B.
Jenis konflik sosial
Sebagaimana diungkapkan di depan, bahwa
munculnya konflik dikarenakan adanya perbedaan dan keragaman. Berkaca dari
pernyataan tersebut, Indonesia adalah salah satu negara yang berpotensi
konflik. Lihat saja berita-berita di media massa, berbagai konflik terjadi di
Indonesia baik konflik horizontal maupun vertikal. Konflik horizontal menunjuk
pada konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat. Yang termasuk dalam
konflik horizontal adalah konflik yang bernuansa suku, agama, ras, dan
antargolongan seperti di Papua, Poso, Sambas, dan Sampit. Sedangkan konflik
vertikal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara. Umumnya
konflik ini terjadi karena ketidakpuasan akan cara kerja pemerintah. Seperti
konflik dengan para buruh, konflik Aceh, serta daerah-daerah yang muncul
gerakan separatisme.
Namun, dalam kenyataannya ditemukan banyak
konflik dengan bentuk dan jenis yang beragam. Soerjono Soekanto (1989:90)
berusaha mengklasifikasikan bentuk dan jenis-jenis konflik tersebut.
Menurutnya, konflik mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu:
a. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap
orang lain. Umumnya konflik pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang
lain, yang pada akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam. Perasaan ini
mendorong tersebut untuk memaki, menghina, bahkan memusnahkan pihak lawan. Pada
dasarnya konflik pribadi sering terjadi dalam masyarakat.
b. Konflik Rasial
Konfilk rasial umumnya terjadi di suatu negara
yang memiliki keragaman suku dan ras. Lantas, apa yang dimaksud dengan ras? Ras
merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri biologisnya, seperti
bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Secara umum ras di
dunia dikelompokkan menjadi lima ras, yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid,
Negroid, dan ras-ras khusus. Hal ini berarti kehidupan dunia berpotensi
munculnya konflik juga jika perbedaan antarras dipertajam.
c. Konflik Antarkelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat karena
adanya sesuatu yang dihargai, seperti kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan.
Kesemua itu menjadi dasar penempatan seseorang dalam kelas-kelas sosial, yaitu
kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Seseorang yang memiliki kekayaan dan
kekuasaan yang besar menempati posisi atas, sedangkan orang yang tidak memiliki
kekayaan dan kekuasaan berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung
hak dan kewajiban serta kepentingan yang berbeda-beda. Jika perbedaan ini tidak
dapat terjembatani, maka situasi kondisi tersebut mampu memicu munculnya
konflik rasial.
d. Konflik Politik Antargolongan dalam Satu
Masyarakat maupun antara Negara-Negara yang Berdaulat
Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari
munculnya konflik sosial. Politik adalah cara bertindak dalam menghadapi atau
menangani suatu masalah. Konflik politik terjadi karena setiap golongan di
masyarakat melakukan politik yang berbeda-beda pada saat menghadapi suatu
masalah yang sama. Karena perbedaan inilah, maka peluang terjadinya konflik
antargolongan terbuka lebar. Contoh rencana undang-undang pornoaksi dan
pornografi sedang diulas, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua pemikiran,
sehingga terjadi pertentangan antara kelompok masyarakat yang setuju dengan
kelompok yang tidak menyetujuinya.
e. Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya terjadi karena
perbedaanperbedaan kepentingan di mana menyangkut kedaulatan negara yang saling
berkonflik. Karena mencakup suatu negara, maka akibat konflik ini dirasakan
oleh seluruh rakyat dalam suatu negara. Apabila kita mau merenungkan sejenak, pada
umumnya konflik internasional selalu berlangsung dalam kurun waktu yang lama
dan pada akhirnya menimbulkan perang antarbangsa
C.
Faktor penyebab timbulnya konflik sosial
Banyak orang berpendapat bahwa konflik terjadi
karena adanya perebutan sesuatu yang jumlahnya terbatas. Adapula yang
berpendapat bahwa konflik muncul karena adanya ketimpangan-ketimpangan dalam
masyarakat, terutama antara kelas atas dan kelas bawah. Selain itu juga karena
adanya perbedaan-perbedaan kepentingan, kebutuhan, dan tujuan dari masing
masing anggota masyarakat. Sementara itu, Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa
sebab sebab terjadinya konflik antara lain sebagai berikut.
1. Perbedaan Antar perorangan
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan,
pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat bahwa manusia adalah individu yang
unik atau istimewa, karena tidak pernah ada kesamaan yang baku antara yang satu
dengan yang lain.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi
salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah
pola interaksi sosial, tidak mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan
individu yang lain. Misalnya dalam suatu diskusi kelas, kamu bersama kelompokmu
kebetulan sebagai penyaji makalah. Pada satu kesempatan, ada temanmu yang
mencoba untuk mengacaukan jalannya diskusi dengan menanyakan hal-hal yang
sebetulnya tidak perlu dibahas dalam diskusi tersebut. Kamu yang bertindak
selaku moderator melakukan interupsi dan mencoba meluruskan pertanyaan untuk
kembali ke permasalahan pokok. Namun temanmu (si penanya) tadi menganggap
kelompokmu payah dan tidak siap untuk menjawab pertanyaan. Perbedaan pandangan
dan pendirian tersebut akan menimbulkan perasaan amarah dan benci yang apabila
tidak ada kontrol terhadap emosional kelompok akan terjadi konflik.
2. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola
pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang
bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan dalam
masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam
lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat
yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan,
karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama. Yang jelas,
dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada
dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok atau
masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat
lain. Apabila tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan
tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya
konflik sosial. Contohnya seseorang yang dibesarkan pada lingkungan kebudayaan
yang bersifat individualis dihadapkan pada pergaulan kelompok yang bersifat
sosial. Dia akan mengalami kesulitan apabila suatu saat ia ditunjuk selaku
pembuat kebijakan kelompok. Ada kecenderungan dia akan melakukan pemaksaan
kehendak sehingga kebijakan yang diambil hanya menguntungkan satu pihak saja. Kebijakan
semacam ini akan di tentang oleh kelompok besar dan yang pasti kebijakan
tersebut tidak akan diterima sebagai kesepakatan bersama. Padahal dalam
kelompok harus mengedepankan kepentingan bersama. Di sinilah letak timbulnya
pertentangan yang disebabkan perbedaan kebudayaan.
Contoh lainnya adalah seseorang yang berasal
dari etnis A yang memiliki kebudayaan A, pindah ke wilayah B dengan kebudayaan
B. Jika orang tersebut tetap membawa kebudayaan asal dengan konservatif, tentu
saja ia tidak akan diterima dengan baik di wilayah barunya. Dengan kata lain
meskipun orang tersebut memiliki pengaruh yang kuat, alangkah lebih baik jika
tetap melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan tempat tinggalnya yang baru.
3.Bentrokan Kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang
ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki kebutuhan
dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain. Misalnya kebijakan
mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk mengikuti kontes ‘Ratu Sejagat’ atau
‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah menyetujui pengiriman tersebut,
karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi kepariwisataan dan
kebudayaan. Di sisi lain kaum agamis menolak pengiriman itu karena dipandang
bertentangan dengan norma atau adat ketimuran (bangsa Indonesia). Bangsa
Indonesia yang selama ini dianggap sebagai suatu bangsa yang menjunjung tinggi
budaya timur yang santun, justru merelakan wakilnya untuk mengikuti kontes yang
ternyata di dalamnya ada salah satu persyaratan yang mengharuskan untuk berfoto
menggunakan swim suit (pakaian untuk berenang).
4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di
dalam Masyarakat
Perubahan tersebut dapat menyebabkan
terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari
sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan
mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat,
bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena
dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Sebenarnya
perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika terjadinya secara cepat
akan menyebabkan gejolak sosial, karena adanya ketidaksiapan dan keterkejutan
masyarakat, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Contohnya kenaikan BBM, termasuk perubahan
yang begitu cepat. Masyarakat banyak yang kurang siap dan kemudian menimbulkan
aksi penolakan terhadap perubahan tersebut.
D.
Penanggulangan dan penanganan konflik sosial
Pendekatan penanggulangan dan penanganan
konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak
kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi
tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu
pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal
dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan
kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada
pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut
adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis
antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain
menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi
memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang
memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem
(problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua
kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan
kepentingan kelompok lain.
Sedangkan dalam wikipedia dijelaskan Cara-cara
Pemecahan konflik seperti :
1.
Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu
tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu.
Misalnya : untuk melakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur yang tewas,
atau mengadakan perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan
lain-lain.
2.
Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak
ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah
pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja
dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa
dipilih maka pemerintah biasanya menunjuk pengadilan.
3.
Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak
diberikan keputusan yang mengikat. Contoh : PBB membantu menyelesaikan
perselisihan antara Indonesia dengan Belanda.
4.
Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang
berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya panitia tetap
penyelesaikan perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga Kerja. Bertugas
menyelesaikan persoalan upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari libur,
dan lain-lain.
5.
Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan
memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling
menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi
untuk maju atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet pada masa Perang dingin.
6.
Adjudication (ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan.
Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan
konflik adalah :
1.
Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di
dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami
keluar, dan sebagainya.
2.
Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai
kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah
barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi
pihak-pihak yang terlibat.
3.
Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting
untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.
Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima
dengan senang hati oleh kelompok minoritas.
Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk
melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
5.
Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat
di dalam konflik.
6.
Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali
pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konflik Sosial adalah Pertentangan antar
anggota atau antar kelompok dalam masyarakat yang sifatnya menyeluruh, yang di
sebabkan oleh adanya beberapa perbedaan.Diantaranya,Individu, Pola
Budaya,Status Sosial,Kepentingan dan Terjadinya perubahan sosial.
B.
Saran
Agar supaya konflik tersebut tidak menimbulkan
disintegrasi dalam masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya untuk mengatasinya.
Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi
konflik tersebut adalah melalui :
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Arbitrase
d. Paksaan dan
e. Detente
A.Pilihan ganda
1.
Konflik yang dipicu oleh kelompok teroris menebar teror bom cukup meresahkan masyarakat,membuat
repot aparat keamanan. Solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut dapat
melalui..
a.
Mediasi
b.
Adjudikasi
c.
Akomodasi
d.
Arbritasi
e.
Domination
Jawab:
b.
2.
Konflik antara pembantu rumah tangga dan majikan kerap terjadi, yang
berujung meja hijau. Pemberian upah yang tidak sesuai kesepakatan kadang
menjadi alasan.
wacana diatas menggambarkan bahwa konflik
terjadi karena faktor...
a.
Perbedaan budaya
b.
Perbedaan kepribadian
c.
Perbedaan kesepakatan
d.
Perbedaan tata nilai
e.
Perbedaan kepentingan
Jawab:
e.
3.
Proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan. Definisi ini di kemukakan..
a. Soerjono soekanto
b. Selo soemardjan
c.Robert Berstein
d.Robert MZ Lawang
e.Hasan Sahdily
Jawab:
a.
4.
Reformasi tahun 1988 menyisakan masalah sosial yakni kelompok pro dan
kontra. Konflik antara kedua kelompok tersebut disebabkan oleh adanya
perbedaan..
a. Kepentingan kelompok
b. Sistem pemerintah
c. Kesenjangan sosial
d. jenis pekerjaan
e. Jumlah penduduk
Jawab: b.
5.
Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan sering terjadi ketika polisi
Pamong Praja menangani masalah penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan
diatas badan trotoarjalan. Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh faktor..
a. Perubahan yang terlalu cepat
b. Tuntutan kebutuhan ekonomi
c. kebijakan politik dan ideologi
d. Perbedaan kepentingan dan tujuan
e. Sub kebudayaan yang menyimpang
Jawab: b.
6.
Tawuran atau konflik antara dua komunitas seringkali tidak dapat
diselesaikan melalui forum non-formal di tingkat RT/RW. Akhirnya aparat
kepolisian turun tangan dan bertindak sebagai pihak ketiga yang menfasilitasi
perundingan dan konflik dapat diselesaikan. Bentuk akomodasi tersebut
dinamakan..
a. Kompetisi
b. Kolaborasi
c. Konersi
d. Arbitrasi
e. Mediasi
Jawab: d.
7.
Konflik yang kadang-kadang terjadi antara generasi muda dengan generasi
tua ditandai adanya pandangan,sikap tingkah lakudan tutur kata. Contoh konflik
antar generasi tersebut umumnya disebabkan oleh faktor..
a. Umur/usia
b. Kepentingan
c. Perubahan sosial
d. Posisi masyarakat dalam
e. Peranan yang berbeda
Jawab:
c.
8.
Bentuk akomodasi konflik yang dibawa ke pengadilan disebut..
a. Mediasi
b. Arbitrasi
c. Ajudikasi
d. Koersi
e. Stalemate
Jawab:
c.
9.
Islam
Kristen
Batak
Sinaga
Nasution
sembiring
Ambon
Kaihatu
laluconsina
Struktur sosial pada masyarakat majemuk diatas
berbentuk..
a. Konsolidasi sosial
b. Integrasi sosial
c. Interseksi sosial
d. Asimilasi sosial
e. akulturasi sosial
Jawab:
c.
10.
Konflik adalah untuk memperoleh nilai,status,kekuasaan, dimana tujuan
dari mereka yang berkonflik,tidak hanya memperoleh keuntungan,tetapi untuk
menundukan saingannya. Hal ini dikemukakan oleh...
a. Robert MZ Lawang
b. Soerjono Soekanto
c. Pitirim A. Sorokin
d. Samuel Koening
e. Hasal Sahdily
Jawab:
a.
11.
Konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha dapat dikategorikan
sebagai bentuk konflik..
a. Rasial
b. Politik
c. Pribadi
d. Kepentingan
e. internasional
Jawab:
d.
12.
Antara golongan tua sering terjadi ketidak sepahaman dengan golongan
muda terkait dengan permasalahan kemajuanzaman. Maka mereka kadang terlibat
konflik yang disebabkan oleh..
a. Perbedaan kepentingan
b. Perbedaan cara pandangan
c. Perbedaan usia
d. Perbedaan tingkat pendidikan
e. perbedaan pemahaman
Jawab:
b.
13.
Konflik yang terjadi antara pemerintahan yang sah dengan kaum oposisi
umumnya dalam bentuk...
a. Horisontal
b. Vertikal
c. Politik
d. Kelas sosial
e. kepentingan.
Jawab:
b.
14.
Salah satu manfaat dari konflik adalah...
a. Konflik dapat menyelesaikan persoalan yang
ada
b. Konflik dapat mengurangi ketegangan yang
berkepanjangan
c. Dapat mengetahui pihak yang salah dan yang
benar
d. Memberi kesadaran kepada masyarakat
pentingnya kedamaian
e. dapat memperkuat persatuan dan kesatuan
kelompok.
Jawab:
e.
15.
Yang dimaksud dengan konflik konstruktif adalah ...
a. Konflik yang melahirkan kebaikan – kebaikan
b. Konflik yang terjadi antara dua organisasi
atau lebih
c. Konflik yang sulit menemukan jalan
keluarnya
d. Konflik yang berakibat kerusakan –
kerusakan
e. konflik yang berkepanjangan tanpa penyelesaian.
Jawab:
a.
16.
Apabila dalam suatu sekolah terjadi konflik antara siswa yang satu
dengan yang lain,maka konflik tersebut termasuk konflik....
a. Horisontal
b. Vertikal
c. diagonal
d. Politik
e. budaya
Jawab:
a.
17.
Suatu bentuk penyelesaian konflik dimana pihak pelanggar aturan dikenai
sanksi dengan membayar tersebut dengan istilah..
a. Kompromi
b. Restitutif
c. Mediasi
d. Ajudikasi
e. conjugation
Jawab:
18.
Dibawah ini yang termasuk kekerasan tertutup..
a. Pemukulan
b. KDRT
c. Tawuran
d. Perkelahian
e. mengancam
Jawab:
b.
19.
Faktor penyebab terjadinya konflik sosial antara warga sidoarjo sebagai
korban lumpur lapindo dengan PT. Lapindo Brantas adalah ...
a. Tujuan hidup
b. Tingkatan sosial
c. Perbedaan kebudayaan
d. Kepentingan ekonomi
e. status sosial dalam mayarakat
Jawab:
a.
20.
Penyelesaian konflik dilaksanakan kedua belah pihak yang terlibat.mereka
setuju menunjuk pihak ketiga untuk membuat keputusan untuk menyelesaikan
masalah. Penyelesaian konflik tersebut berbentuk ...
a. Arbitrasi
b. Mediasi
c. Konsultasi
d. Negosiasi
e. konsiliasi
Jawab:
a.
21.
Kekerasan yang dilakukan sebagai upaya untuk melindungi diri dari pihak
lain disebut .....
a. Terbuka
b. Tertutup
c. Defensif
d. Ofensif
e. preventif
Jawab:e.
22.
Konflik merupakan suatu pertentangan ,perbedaan yang tidak dapat di
cegah. Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan adapula
yang membawa pengaruh negatif. Dari pernyataan tersebut,merupakan pengertian
konflik menurut...
a. Robert MZ Lawang
b. Berstein
c. Soerjono Soekanto
d. Badstuber
e. Ray Exac
Jawab:
b.
23.
Konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok
manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai dengan ancaman atau kekerasan,itu merupakan pengertian dari .....
a. Robert MZ Lawang
b. Berstein
c. Soerjono Soekanto
d. Badstuber
e. ray Exac
Jawab:
c.
24.
Salah satu akibat positif konflik adalah..
a. Adanya perbedaan kepribadian atau
kepentingan
b. Menerima keputusan sepihak
c. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar
sesama anggota
d. Dibentuknya akomodasi
e. merdekanya salah satu pihak
Jawab:
c.
25.
Konflik sosial yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya perbedaan ...
a. Kepentingan
b. Lapisan sosial
c. Kepercayaan/ agama
d. Penghasilan / pendapatan
e. kedudukan dan peranan
Jawab:
a.
26.
Ketika para siswa hendak mengadakan wisata, terjadilah perbedaan
pendapat dalam menentukan objek wisata. Untuk mencapai kata mufakat maka
diadakan votting. Contoh penyelesaian konflik tersebut termasuk ...
a. Subjugation
b. Stalemate
c. Majority rule
d. Elimination
e. integration
Jawab:
c.
27.
Penyelesaian konflik antar kelompok sosial yang dalam masyarakat melalui
proses yang difasilitasi dan dipandu oleh pihak ketiga,keputusan yang akan
diambil sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berkonflik,merupakan akomodasi
bentuk ...
a. Mediasi
b. Arbitrasi
c. Koersi
d. Konsiliasi
e. ajudikasi
Jawab:
a.
28.
Perhatikan pernyataan berikut :
1. Toleransi terhadap kelompok lain yang
berbeda kebudayaan
2. Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
antar berbagai kelompok
3. Sikap saling menghargai orang lain dengan
kebudayaan yang berbeda
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
Dari pernyataan di atas,merupakan contoh
faktor dari ...
a. Asimilasi
b. Akulturasi
c. Integrasi sosial
d. Konflik sosial
e. diferensiasi sosial
Jawab:
c.
29.
Integrasi sosial dalam masyarakat dapat terwujud jika...
a. Politik aliran berkembang subur dengan
semangat dominasi
b. Penguasa memperhatikan golongan dominan
sebagai pengendali
c. Pengendali prasangka buruk terhadap
individu atau golongan tertentu
d. Penguasa mampu mengendalikan prasangka dan
dominasi
e. adanya dominasi tanpa paksaan dan
etnosentrisme
Jawab:
d.
30.
Pehatikan pernyataan dibawah ini
:
1. Terjadinya pertentangan antara kubu
pendukung persib dengan persija.
2. Dilakukan musyawarah untuk menyelesaikan
pertikaian.
3. Diselesaikannya pertentangan antara
keluarga Amir dan Bima di pengadilan.
4. Saat demonstrasi mahasiswa berlangsung
sekitar semanggi Jakarta,terjadi pula penjarhan besar – besaran yang dilakukan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Perbedaan antara konflik dan kekerasan dapat
dilihat pada pernyataan ....
a. 1 dan 4
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 3
Jawab:
d.
31.
Konsekuensi dari suatu perubahan dalam masyarakat, antara lain
terjadinya pergolakan daerah,aksi protes, kriminalitas dsb. Kejadian tersebut
diatas merupakan proses ....
a. Difusi
b. Sosial
c. Budaya
d. Disintegrasi
e. revolusi
Jawab:
d.
32.
Serangkaian unsur – unsur sosial yang saling berkaitan dan pengaruh
mempengaruhi,sehingga merupakansuatu kesatuan yang berfungsi dan bermakna
disebut ....
a. Sistem
b. Norma
c. Nilai
d. Integrasi
e. aspek – aspek
Jawab:
d.
33.
Suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman
disebut ...
a. Konfrontasi
b. Perjanjian
c. Permusuhan
d. Perkelahian
e. konflik atau pertentangan
Jawab:
e.
34.
Bapak Yamin berusaha untuk menyelesaikan perselisihan antara Bapak Widi
dan Bapak Zanu. Mau tidak mau mereka bersepakat menerima keputusan bapak Yamin
sebagai pihak ketiga.
dalam hal ini telah terjadi bentuk
pengendalian ...
a. Arbitrasi
b. Konsiliasi
c. Asimilasi
d. Kompromi
e. konttemplasi
Jawab:
a.
35.
Integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat majemuk,
apabila ...
a. Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang
sama
b. Cara berpikiran anggota masyarakat yang
relatif sama
c. Pola dan gaya hidup masyarakat seragam
d. Keseimbangan dalam bermasyarakat dipelihara
e. para pemimpin dapat menyalurkan aspirasi
masyarakat
Jawab:
d.
36.
Suatu konflik sosial akan berkembang menjadi kekerasan apabila..
a. Anggotanya terus bertambah
b. Norma dan nilai sosial yang ada berubah
c. Hilangnya figur yang dihormati dalam
masyarakat
d. Ada pihak ketiga yang memanas – manasi
e. nilai dan norma sosial sama sekali tidak
diakui lagi
Jawab:
e.
37.
Bentuk pengandalian konflik yang dilakukan dengan cara subjugation
adalah ...
a. Bentukpengandalian konflik yang dilakukan
melalui lembaga – lembaga tertentu yang dapat mengambil keputusan yang adil
b. bentuk pengendalian yang menggunakan jasa
wasit
c. Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan
menggunakan mediator
d. Bentuk pengendalian dengan cara menyudutkan
salah satu pihak
e. bentuk pengendalian yang dilakukan dengan
menggunakan kekuatan dominasi salah satu pihak
Jawab:
e.
38.
Peristiwa pemerkosaan terhadap seorang wanita tergolong dalam kekerasan
...
a. Direct violence
b. Indirect violence
c. Individual violence
d. Functional violence
e. subjektive violence
Jawab:
a.
39. Konflik pada dasarnya merupakan suatu
interaksi sosial yang bersifat.....
a.
Integratif
b.
Asosiatif
c.
Disfungsional
d.
Fungsional
e.
Disosiatif
Jawab:
b.
40.
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan. Pernyataan tersebut adalah pengertian konflik menurut.....
a.
Lewis A. Coser
b.
Gillin and Gillin
c.
Robert M.Z. Lawang
d.
Soerjono Soekanto
e.
Dahrendorf
Jawab:
d.
41.
Berikut ini merupakan penyebab terjadinya konflik, kecuali.....
a.
Adanya benturan kepentingan antar individu maupun kelompok.
b.
Adanya perbedaan kebudayaan yang menimbulkan pertentangan.
c.
Adanya perbedaan pendirian dan perasaan individu yang semakin tajam.
d.
Adanya peristiwa perubahan sosial yang terlalu cepat yang menyebabkan
disorganisasi.
e.
Adanya konsensus dan integrasi dalam masyarakat.
Jawab:
e.
42.
Konflik yang terjadi karena dua atau beberapa negara mengalami benturan
kepentingan sehingga masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah, misalnya
perang antar negara. Jenis konflik tersebut adalah.....
a.
Konflik pribadi
b.
Konflik politik
c.
Konflik antar kelas
d.
Konflik rasial
e.
Konflik internasional
Jawab:
e.
43.
Konflik yang terjadi manakala ada dua kelompok atau individu yang
memiliki perbedaan tentang masalah kenegaraan yang berdampak terhadap
terjadinya perselisihan pandangan adalah konflik......
a. Konflik pribadi
b. Konflik politik
c. Konflik antar kelas
d. Konflik rasial
e. Konflik internasional
Jawab:c.
44.
Sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap
unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Diantaranya sikap menghasut,
menyangkal di muka umum, membuka rahasia orang lain, berkhianat, menyebarkan
desas-sesus. Sikap ini dapat berubah menjadi kebencian namun tidak sampai
pertikaian adalah......
a.
Kontravensi
b.
Persaingan
c.
Pertentangan
d.
Kekerasan
e.
Konflik
Jawab:
c.
45.
Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai konflik dan kekerasan
adalah.....
a.
Konflik sama artinya dengan kekerasan
b.
Semua konflik berakibat negatif sedangkan kekerasan belum tentu.
c.
Cara menyelesaikan konflik bermacam-macam dan tidak selalu dengan
kekerasan.
d.
Sikap kekerasan merupakan hal yang lumrah dalam jaman modern seperti
ini.
e. Sikap penyelesaian konflik dengan kekerasan
adalah pilihan terakhir yang ditempuh.
Jawab:
c.
46.
Beberapa cara untuk mengatasi konflik diantaranya adalah dengan cara
kerjasama. Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu
organisasi untuk menghindari terjadinya instabilitas atau kegoncangan dalam
organisasi yang bersangkutan adalah bentuk kerjasama yang disebut.....
a.
Bergaining
b.
Coalition
c.
Cooptation
d.
Joint Venture
e.
Perdamaian
Jawab:
d.
47. Pola
kerjasama pada masyarakat modern memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut,
kecuali....
a.
Untuk memperoleh keuntungan ekonomis secara efektif dan efisien.
b.
Untuk menghindarkan persaingan bebas maka dibentuk asosiasi.
c.
Untuk menggalang persatuan dalam upaya bela negara.
d.
Dilakukan individu-individu untuk memenuhi kebutuhan bersama.
e.
Persaingan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya adalah hal
yang lumrah.
Jawab:
d.
48.
Proses sosial yang timbul jika ada kelompok masyarakat dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam waktu
yang lama sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat serta wujudnya dan
membentuk kebudayaan baru disebut.....
a.
Asimilasi
b.
Akomodasi
c.
Akulturasi
d.
Joint Venture
e.
Displacement
Jawab:
b.
49.
Suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih
individu atau kelompok berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling
menganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang
akan timbul atau yang sudah ada sehingga tercapai kestabilan atau keseimbangan
disebut.....
a.
Akulturasi
b.
Ajudikasi
c.
Akomodasi
d.
Kerjasama
e.
Ajudikasi
Jawab:
c.
50.
Suatu upaya mengatasi konflik dengan dibantu oleh pihak ketiga sebagai
penasehat dan keputusannya tidak mengikat disebut.....
a.
Integrasi
b.
Mediasi
c.
Arbitrasi
d.
Konversi
e.
Konsiliasi
Jawab:
b.
B. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan konflik sosial dan mengapa terjadi di
masyarakat?
Jawab: Konflik
sosial adalah setiap perilaku yang dapat menyebabkan keadaan cedera fisik
maupun perasaan tidak nyaman. Konflik sosial terjadi karena beberapa sebab, di
antaranya:
a. Perbedaan budaya,
b. Perbedaan kepentingan,
c. Perbedaan keyakinan,
d. Perbedaan pendapat,
e. Perbedaan politik,
f. Perbedaan persaingan,
g. Perbedaan status,
h. Perbedaan sosial.
e. Perbedaan politik,
f. Perbedaan persaingan,
g. Perbedaan status,
h. Perbedaan sosial.
2. Tuliskan jenis-jenis konflik sosial beserta contohnya!
Jawab:
a. Konflik Pribadi: Seorang hakim yang harus memutuskan hukuman bagi
keluarganya sendiri.
b. Konflik Antarpribadi:
Pertengkaran antara suami-istri masalah kelangsungan hidup berumah tangga.
c. Konflik Antarkelompok: Tawuran antarpendukung dua kesebelasan.
d. Konflik Politik:
Konflik antara tokoh Golkar dengan tokoh PDI-Perjuangan.
e. Konflik Budaya:
Konflik Indonesia dengan Malaysia yang mengklaim Tari Pendet sebagai
kebudayaannya.
3. Sebutkan empat macam tipe korban kekerasan dan penyebab terjadinya
kekerasan!
Jawab: TIPE KORBAN KEKERASAN, diantaranya:
(1) Korban tidak memiliki
kesalahan apa-apa,
(2) Korban punya andil
terhadap kekerasan,
(3) Orang-orang secara
biologis dan sosial berpotensi menjadi korban,
(4) Korban dan pelakunya
adalah diri sendiri.
PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN, yaitu:
a. Cara mendidik yang otoriter,
b. Dendam,
c. Modeling dari media massa,
d. Provokasi,
e. Tersinggung atau salah
paham,
f. Tradisi.
4. Terdapat macam-macam bentuk kekerasan. Tuliskan empat macam bentuk
kekerasan beserta contohnya!
Jawab:
· Kekerasan Dalam Rumah Tanggga: Memukul, menendang, menampar, mencekik,
menyiramkan air panas, dan sebagainya yang beresiko pada luka fisik.
· Kekerasan Pada Anak: Melakukan kekejaman, kekerasan, atau penganiayaan
terhadap anak.
· Kekerasan Politik: Aparat negara melakukan pemukulan, penangkapan aktivis,
dan menyiksa para demostran.
· Kekerasan oleh Media yang Menayangkan Perilaku Agresif: Ditayangkannya
acara televisi yang terdapat unsur kekerasan di dalamnya.
5. Apa persamaan dan perbedaan tinju sebagai olahraga keras dan menganiaya
istri sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), jelaskan!
Jawab: PERSAMAAN:
- Sama-sama merupakan suatu bentuk
kekerasan.
- Sama-sama dilakukan dengan sengaja.
PERBEDAAN:
§ Tinju merupakan bentuk olahraga, sedangkan KDRT merupakan tindak kejahatan.
§ Tinju dapat menyehatkan pikiran, sedangkan KDRT dapat menyakitkan, baik
pikiran maupun fisik, atau bahkan keduanya.
§ Tinju dilakukan oleh sesama jenis, sedangkan KDRT dilakukan oleh lawan
jenis (suami-istri).
6. apa dampak positif
dari konflik ?
Jawab : - adanya yang memperjelas aspek –
aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas dipelajari
-
Adanya penyesuaian
kembali norma dan nilai yang serta dengan hubungan sosial dalam kelompok yang
bersangkutan
-
Jalan untuk mengurangi
ketegangan antar individu dan antar kelompok
7. apa dampak
negatif dari konflik?
Jawab : - meningkatkan solidaritas sesama anggota
kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain
- keretakan hubungan antara
anggota kelompok,seperti konflik anggota antar suku
- menimbulkan perubahan
kepribadian pada individu, seperti adanya rasa benci dan saling curiga akibat perang
8. apa saja faktor
– faktor penyebab konflik !
Jawab : - perbedaan individu;
perbedaan pendirian dan perasaan
- terdapat perubahan nilai yang
cepat secara tiba – tiba dalam masyarakat
9. sebutkan macam –
macam konflik berdasarkan fungsinya !
Jawab : - Konflik Konstruktif,
adalah konflik yang mempunyai nilai positif kepada pengembangan organisasi
- Konflik Destruktif, adalah
konflik yang memiliki dampak negatif kepada pengembangan organisasi
10. sebutkan macam
–macam konflik berdasarkan bentuknya !
Jawab : - Konflik Realistis,
adalah konflik yang terjadi karena kekecewaan individu atau kelompok atas tuntutannya
- Konflik Non Realistis, adalah
konflik yang terjadi karena kebutuhan yang meredakan ketegangan
C. Benar-Salah
1. Konflik sosial adalah suatu bentuk
interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai,
dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya, konflik tidak
selalu membawa dampak negatif.
Jawab:
B
2. Pertentangan antara kelompok-kelompok
sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap perubahan kondisi yang
tidak menguntungkan
Jawab:
B
3. Konflik Individual pada dasarnya termasuk
ke dalam konflik antargolongan, karena himpunan orang-orang dalam satu ras
merupakan salah satu jenis dari kelompok sosial.
Jawab: S
4. Setiap orang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan itu dapat menimbulkan
konflik sosial. Contohnya, si A dan si B berbeda pendidikan. Hal itu saja dapat
menyebabkan terjadinya konflik di antara mereka.
Jawab: B
5. Kerusuhan
mengandung arti adanya sejumlah orang yang tanpa menggunakan kekerasan
mengorganisasikan diri untuk melakukan protes. Protes dilakukan terhadap suatu
kesatuansosial tertentu yang menguasainya. Pihak yang sering menjadi sasaran
demonstrasi adalah pemerintah, pengusaha, pimpinan, atau kelompok sos lain.
Demonstrasi juga dapat berupa protes terhadap ideologi, kebijakan, rencana
kebijakan, ketidakadil atau pelaksanaan suatu kebijakan tertentu.
Jawab: S
6. Dalam hal maksud
dan tujuannya, kerusuhan hampir sama dengan demonstrasi dengan kekerasan fisik,
perusakan barang-barang, dan tindakan anarkis. Tindakan-tindakan tersebut
terkadang memicu para aparat keamanan untuk melakukan tindakan-tindakan keras
untuk meredakan suasana.
Jawab: B
7. Perwasitan
merupakan pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu untuk
memungkinkan turnbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan di antara
pihak-pihak yang bertikai tentang persoalan yang mereka hadapi
Jawab: S
8. Setiap konflik
yang terjadi di masyarakat pasti menimbulkan korban dan kerugian. Korban dan
kerugian tidak hanya diderita oleh pihak yang berkonflik, akan tetapi juga
masyarakat sekitarnya. Semakin banyak korban jiwa baik akibat demonstrasi,
kerusuhan, maupun serangan bersenjata, berarti semakin besar konflik yang
terjadi.
Jawab: B
9. Detente adalah
mengurangi ketegangan hubungan antara dua pihak yang bertikai. Cara ini
biasanya digunakan sebagai usaha pendekatan dalam mencapai perdamaian
Jawab: B
10. Akomodasi
adalah penyebab konflik di masyarakat
Jawab
1. Fungsi
nilai sosial dalam kehidupan masyarakat adalah Sebagai
pengawas perilaku manusia
Jawab: Benar
2. Norma dijadikan pedoman hidup dalam
memenuhi kebutuhan socialMengatur berbagai aktifitas
Jawab : Benar
3. Salah satu contoh fungsi media massa dalam
sosialisasi sekunder Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
Jawab :salah
4. Suami istri berhak berciuman. Akan tetapi, di
Indonesia pasangan suami istri ini tidak melakukannya depan umum karena
bertentang dengan dengan norma kesusilaan
Jawab : Benar
5. Orang-orang yang menduduki lapisan sosial
yang berdasarkan ukuran kekuasaan Ilmuwan dan cendekiawan
Jawab :salah
6. Salah satu faktor
yang memengaruhi kepribadian seseorang yang berkaitan dengan
kondisi fisik tempat
tinggal Lingkungan
geografis
Jawab : Benar
7. Pelapisan
sosial berdasarkan sistem kasta bersifat tertutup Masyarakat Bali sebagian
besar memeluk agama Hindu
Jawab :salah
8
.Penggolongan masyarakat ke dalam kelompok tertentu seperti pedagang, pegawai,
nelayan, pengusaha, pengrajin, dan pejabat pemerintah merupakan diferensiasi
sosial berdasarkan Profesi
Jawab : Benar
9. Pada prinsipnya status seseorang dapat
diperoleh dengan cara-cara bersifat Konflik, Simbol, dan Assigned
Jawab :salah
10. Salah satu
faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang berkaitan dengan aspek
geografis Perubahan
lingkungan alam
Jawab : Benar
DAFTAR PUSTAKA
http://bathikmadrim.pun.bz/konflik-sosial.xhtml
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-konflik-sosial.html
http://www.siswapedia.com/faktor-faktor-penyebab-konflik-sosial/
http://kamus-oke.blogspot.com/2012/06/pengertian-konflik-sosial.html
http://blog.komputerbutut.com/campuran/menyelesaikan-permasalahan-konflik-sosial.php
Terima kasih banyak ini sangatlah membantu
BalasHapus