Daftar Isi
l. Pendahuluan
ll. Alat dan Bahan
lll. Keselamatan Kerja
lV. Materi/Langkah Kerja dan Gambar
V. Kesimpulan
Vl. Referensi/Daftar Pustaka
I. Pendahuluan
Router
merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan untuk
menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah sebuah
alat untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk dapat
menuju tujuannya, proses tersebut dinamakan routing, Fungsi router. Router
memiliki fungsi utama untuk membagi atau mendistribusikan IP address, baik
itu secara statis ataupun DHCP atau Dynamic
Host Configuration Procotol kepada semua komputer yang terhubung ke router
tersebut. Dengan adanya IP address yang unik yang dibagikan router tersebut
kepada setiap komputer dapat memungkinan setiap komputer untuk saling
terhubung serta melakukan komunikasi, baik itu pada LAN atau internet.
Pengertian debian, debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembakan debian. Sistem operasi debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka di sebuat dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang mengunakan kernel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kesetabilannya. Rata-rata distro turunan dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Bactrack.
II. Alat dan Bahan
2.a Alat :
-
Seperangkat
PC
2.b Bahan :
-
Virtual Mesin (V.Box)
-
debian-8.2.0-i386-DVD-1.iso
Illl. Keselamatan Kerja
1. Berdo’a sebelum
melaksanakan praktek
2. Menurut apa yang
dikatakan pembimbing
3. Memaka jas ketika
praktek
4. Memakai alas kaki
5. Tidak ribut saat praktek
lV. Materi/Langkah Kerja dan Gambar
Langkah-langkah mengkonfigurasi
jaringan router pada debian dan pada konfigurasi di client
1. Setelah kita membuka
tampilan debian di mode text, lalu kita login masuk dan masukan passwornya.
Lalu klik dan pilih Enter.
2. Setelah masuk, lalu kita
ketikan su beserta passwornya lalu
kita enter dan kita akan masuk ke root debian.
3. Lalu ketik nano/ etc/network/interfaces . lali
klik dan pilih Enter.
4. Lalu ketik allow-hotplug eth0 iface eth0 inet static
, ketik juga address, netmask, network, gateway maupun broadcastnya. Pada
eth0 dan eth 1. Kemudian ketik Ctrl X
Y lalu Enter.
5. Lalu ketik /etc/init.d/networking
restart. Pilih enter
6. Kita tes apakah sudah
connect atau belum. Ping 192.168.5.58.
7. Kita tes juga IPnya, Ping 192.169.100.1. apakah sudah
connect atau belum.
.
8. Kita lihat ada tanda #
pada gambar tsb.
9. Kita Hilangkan tanda #
tersebut.
10. Kemuadian kita save Ctrl X Y . Lalu Enter
11. Setelah kita save maka
akan muncul tampilan berikut ini.
12. Lalu kita ketik
perintah yang bertulisan warna putih.
13. Kita lihat jaringan
sudah terhubung atau Connect. Untuk mengkonfigurasi pada client.
16. Klik kanan pada
jaringan pilih open network dan sharing center.
17.
Muncul tampilan berikut, kita pilih properties.
18.
Pada tampilan networking pilih TCI/IPv4.
19.
Masukan Ip barunya beserta gateway dan DNS nya.
20.
Lalu kita buka Run kita tes ping Ip yang sudah dimasukan tadi, Ping 192.1168.100.1 -t . Lalu klik OK
21. Muncul tampilan hasilnya.
Jika sudah connect kita berhasil mengkonfigurasi ke Client.
V. Kesimpulan
Untuk konfigurasi
Jaringan Router pada Debian dan pada Konfigurasi di Client itu cukup mudah
hanya ada kesulitan pada saat jaringan kita tidak connect, perlu
kehati-hatian dalam mengkonfigurasinya, yang terpentingnya kita jangan
melupakan akun debian kita pada saat kita login jangan lupa juga passwordnya.
Kita akan berhasil mengkonfigurasi jika kita mengerjakan dengan benar-benar.
Vl. Referensi/Daftar Pustaka
Hari/Tanggal : Rabu, 26 oktober 2016
Waktu : 11:54:10
|
Kamis, 27 Oktober 2016
Laporan Konfigurasi Jaringan Router Debian dan pada Client
Rabu, 26 Oktober 2016
Materi OSI LAYER
PENERAPAN OSI LAYER PADA WAN
Pengertian OSI LAYER secara umum
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model OSI LAYER
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower
layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan
memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi
data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer
bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data.
Fungsi 7 Layer OSI
7. Aplication Layer :
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
6. Presentation Layer :
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini :
1. TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
5. Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. NETBIOS
Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud
nya memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain
yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
6. RCP
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
6. RCP
4. Transport layer :
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali
pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :1. TCP (Trasmission Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
3. Network layer :
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
2. Data-link layer :
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
1. Physical layer :
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Layer TCP/IP
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi
menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram di atas,
TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Berikut adalah macam-macam Layer TCP/IP ,
yaitu :Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
4. Application
Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll.
3. Transport
Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.
2. Internet
Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing, dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.
1. Network Access
Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protokol seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.
Persaman dan Perbedaan OSI LAYER dan TCP/IP
TCP/IP
atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah
model jaringan yang digunakan untuk komunikasi data dalam proses tukar-menukar
informasi di internet. Sedangkan OSI Model atau Open System
Interconnection Model adalah sebuah model jaringan yang dikembangkan
secara resmi oleh International Standart Organization untuk
melakukan sebuah standarisasi proses pembentukan jaringan yang sebelumnya
dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat jaringan komputer. Kedua model
tersebut bertujuan untuk melakukan standarisasi pengggunaan jaringan
Tabel
Perbandingan OSI Layer dan TCP/IP Layer :
- Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
- OSI
layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
- TCP/IP
layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol
Independen.3.
- Layer
teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan
sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
- Semua
standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh
secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti
OSI.
- Perkembangan
ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
- Untuk
jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia
jaringankomputer, tidak seperti OSI.
- OSI
mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan
modelnya setelah sudah diimplementasikan.
- TCP/IP
mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
- TCP/IP
mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
- TCP/IP
lebih sederhana dengan 4 layer.
- TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.
- Persamaan antara model OSI dan
TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
Contoh Penerapan Model OSI LAYER pada EMAIL
Layer
|
OSI Layer
|
Penerapan
|
7
|
Application
Layer
|
Kita
menggunakan email client misal : outlook express atau thunderbird yang
memiliki fungsi SMTP dan POP3
|
6
|
Presentation
Layer
|
Kita
mengirim email dalam format HTML atau ASCII. Lalu aplikasi membuat sebuah
unit data yang diformat dalam HTML atau ASCII
|
5
|
Session
Layer
|
Pesan
email tersebut akan menggunakan Operating System untuk membuka sebuah session
untuk komunikasi antar host
|
4
|
Transport
Layer
|
Sebuah
soket TCP dengan server SMTP dibuka oleh OS. Virtual Circuit dibuka antara
komputer kita dengan server email dengan menggunakan TCP
|
3
|
Network
Layer
|
Komputer
mencari IP Address dari SMTP Server dengan melihat routing table pada OS.
Jika tidak ditemukan akan diteruskan ke router perusahaan untuk menentukan
jalur
|
2
|
Data
Link Layer
|
Paket
IP ditransformasikan ke frame ethernet
|
1
|
Physical
Layer
|
Frame
ethernet dikonversikan ke sinyal-sinyal listrik yang dikirim sepanjang kabel
UTP CAT 5
|
Referensi :
-http://nuri_fauziyah-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-82990-Komputer%20dan%20Jaringan-OSI%20Layer%20dan%20Penerapannya.html
-http://annyaasss.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-dan-persamaan-osi-layer-dan.html
-http://www.isrul.com/2014/06/osi-layer-pengertian-dan-macam-macamnya.html
-http://annyaasss.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-dan-persamaan-osi-layer-dan.html
-http://www.isrul.com/2014/06/osi-layer-pengertian-dan-macam-macamnya.html
Langganan:
Postingan (Atom)